Rakyat Indonesia saat ini laksana ibu hamil yang sedang "ngidam". Ngidamnya pun tidak sembarangan, ngidam sosok pemimpin. Pemimpin yang bagaimana? Bila diajukan pertanyaan seperti itu dan rakyat harus menjawab, mungkin satu gulung jawaban sepanjang Anyer-Panarukan tidak akan ada habisnya dijawab oleh rakyat. Realita manusia selalu tidak ada puasnya, namun tidak perlu serumit itu, jika kita coba evaluasi dari yang terdahulu, pada hakikatnya Indonesia saat ini sangatlah mengidamkan sosok pemimpin yang mampu menjadi satu untuk semua.
Kompeten, visioner, jujur, dan dapat menghargai keberagaman adalah ringkasan solusi dari setiap keluhan rakyat yang selama ini seringkali terdengar. Beberapa saat lagi, Indonesia akan dihadapkan oleh pesta pemilihan Capres dan Cawapres, siapakah yang akan menjadi kandidat terbaik seperti yang diidam-idamkan rakyat? Semoga saja memang calon kompeten yang nantinya lolos dalam kompetisi tersebut, bukan hanya yang memiliki nama besar dan tenar saja di mata khalayak.
Indonesia luas, Indonesia kaya akan putera daerah yang sebenarnya mampu dijadikan acuan untuk menggantikan yang sudah tua. Tapi, hukum dunia memang nyata, yang terkenal akan selalu viral, padahal realitanya banyak sekali aset sosok yang tersembunyi yang memiliki puluhan hingga ratusan catatan prestasi namun sayang karena kurangnya media yang menyoroti, namanya redup dan tidak dikenali.Â
Bicara soal sosok kompeten, mungkin rakyat Indonesia wajib mengenal sosok pemimpin yang namanya pernah menghiasi catatan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Gubernur dengan usia termuda. Beliau adalah Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau akrab dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB).Â
Pada era kepemimpinanya sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGB menghasilkan berbagai macam prestasi salah satunya adalah meretas kemiskinan dan kelaparan yang sempat melanda NTB melalui programnya yaitu "Gogo Ranca". Program tersebut menjadi bukti naiknya level perekonomian NTB dari sebelumnya dijuluki negeri miskin menjadi gudang beras dan pangan bahkan naik hingga taraf nasional.Â
Tidak hanya itu, sosok TGB juga dikenal sebagai tokoh yang pluralis, moderat, dan cerdas. Hal tersebut dibuktikan dari julukannya sebagai "Santri Jenius" karena berhasil menyelesaikan pendidikannya di Madrasah al-Shaulatiyah Mekkah, Arab Saudi dengan predikat Cumlaude hanya dalam kurun waktu 6 tahun saja, padahal secara normal waktu yang dibutuhkan adalah 9 tahun masa pendidikan.Â
Selain itu sosok TGB dikenal pula sebagai Hafidz 30 Juz Al-Qur'an yang santun dan pemaaf. Banyak masyarakat Indonesia yang mungkin belum mengenal sosok TGB, ataupun sosok lain dari banyaknya putera daerah yang sekiranya mumpuni dalam bidang ini.Mungkin salah satu faktornya bahwa media lebih fokus dalam menggali berita yang lebih mengundang kontroversi dibanding yang sudah banyak mencantumkan prestasi. Tapi ingat rakyat Indonesia sedang "ngidam". Sudah waktunya pemimpin tidak lagi ditunggangi oleh nafsu kapitalis. Waktunya menoleh dan melihat sekitar. Masih banyak sosok tulus dan kompeten yang layak dan masih jarang terexpose. Semoga suatu saat Indonesia selesai dari masa
ngidamnya. Semoga saja...@
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H