Program kerja pasangan calon Cagub-Cawagub selalu menjadi ‘bola liar’ dalam tiap PILKADA. Kemiripan atau perubahan yang tidak perlu dari program kerja sebelumnya selalu menimbulkan pertanyaan; “maksud tu proker apaan sih?”. Proker yang mirip dengan proker-proker sebelumnya selalu mengundang cibiran; dianggap meniru, kurang kreatif, atau asal jiplak. Proker-proker asal jiplak ini sering hanya mengganti sarana dan sasaran program atau bahkan hanya mengganti nama sehingga seakan-akan keduanya berkonsep berbeda.
Nah, dalam PILGUB DKI kali ini banyak anggapan kemiripan proker-proker yang dicanangkan Cagub-Cawagub tertentu, sebut saja nomor urut 1 dan nomor urut 2. Nomor urut 1 banyak prokernya yang ditemukan kemiripan dengan nomor urut 2.
Agus (si nomor urut 1) mengumumkan beberapa program yang akan dilaksanakannya bila terpilih nanti, diantaranya penanggulangan kemacetan, banjir, dan tata ruang kota. Program-program Agus diantaranya menyediakan transportasi umum yang terintegrasi, pembenahan tata ruang hijau dan revitalisasi ruang hijau dan pusat kebudayaan. Poin-poin yang dipaparkan Agus tidak dijelaskan secara spesifik penaggulangan dan sistem pelaksanannya. Bahkan, banyak dari poin-poin tersebut tidak dapat dikenali fungsi dan efisiensinya bagi masyarakat ibu kota. Ahok, Anies, dan Agus adu Tata Ruang DKI, Ini Perbandingannya.
Agus masih bergantung pada sosok ayahnya, SBY dalam mendulang informasi dan pengalaman berpolitik. Hal inilah yang menghambat Agus disamping pengalamannya yang masih nol dalam kancah politik. Agus mengandalkan profil militer dan persona nya lebih banyak ketimbang agenda dan maneuver politik yang akan dia gunakan dalam Pilgub kali ini. Pengamat Politik:Agus Belum ada Program, Nunggu wangsit dari SBY
Gagasan dan program kerja Ahok-Djarot lebih jelas dan spesifik dalam memetakan masalah dan mencari solusinya. Dibandingkan Agus yang hanya memberikan pemaparan, jelas terlihat siapa yang lebih siap maju sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kesamaan Program Kerja dapat dilihat dari program Agus mengenai Smart and Green Cityyang sudah dilakukan Ahok lewat Jakarta Smart City. Hal lain adalah Neighbourhood Watchyang ternyata juga sudah dilakukan Ahok lewat pengawasan dan tunjangan kepada ketua RT/RW. Pengamat LIPI: Program Agus dan Anies Seragam dengan Petahana
Mengenai kemiripan dan asal jiplak juga terlihat saat pemaparan visi-misi mengenai kebudayaan dan pariwisata ibukota Jakarta, Ahok secara eksplisit menjelaskan apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya dalam 18 poin yang jelas. Agus hanya memberikan pengandaian dan dampak positif dari perkembangan dan program yang ‘ingin’ dia terapkan di ibukota Jakarta. Membandingkan Program Pariwisata dan Kebudayaan Cagub-Cawagub DKI
Kemiripan Program Kerja tersebut mengindikasikan kesiapan dan kematangan dalam mencalonkan diri, banyak kalangan yang menilai bahwa pengalaman memimpin Jakarta yang sudah dikantongi Ahok tidak perlu diragukan lagi. Pengalaman diluar Jakarta atau lingkup pemerintahan yang kecil tidak memberikan jaminan mutu yang penuh bagi masyarakat Jakarta. Ahok, Anies, Agus, Siapa yang Paling Meragukan jadi Gubernur?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H