Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Langkah PKB Pasca Pilkada Karawang 2020

11 Maret 2021   05:03 Diperbarui: 11 Maret 2021   05:17 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

You cannot go down twice into the same river, "Anda tidak bisa turun dua kali ke Sungai yang sama". Sebab pada saat mencoba masuk ke Sungai untuk kedua kalinya, air Sungai sudah bergerak, dengan demikian Sungai tersebut tidak akan sama seperti saat Anda lewati pada pertama kalinya.

Hikmah memiliki makna kedua, yakni, Anda tidak dapat melangkah ke Sungai yang sama untuk kedua kalinya itu, karena Anda pun bukan orang yang sama seperti sebelumnya.

dok. pribadi
dok. pribadi
Berarti dunia terus berubah dan tidak ada dua situasi yang persis sama. Sama seperti air mengalir di Sungai tadi, orang mustahil dapat menyentuh air yang persis sama dua kali ketika melangkah ke Sungai tadi lagi.

Tidak ada dua situasi yang persis sama, setiap situasi berbeda berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya.

Tidak ada yang permanent di dunia ini, maka bisa saja jika mendadak terjadi peristiwa "badai politik besar" berskala Nasional, seluruh tatanan politik lokal sekarang ini pun bisa berubah jadi tatanan lebih baru lagi.

Krisis dualisme kepemimpinan di Partai Demokrat terkini jadi perhatian publik, mana yang bakal menang, versi KLB KSP Moeldoko versus AHY/SBY kisruh, belum beres di Menkumham. Bisa saja ter-celentang, Partai Demokrat di ujung tanduk.

Pada situasi lokal dualisme kepemimpinan di DPC PKB tak terjadi, langkah DPP PKB sudah tepat melakukan perubahan yang cepat. Sigap yang ter-celentang cepat bangun kembali. Muscab DPC PKB Karawang digelar dan kondusif.

Cerdiknya sejarah PKB tidak pernah punya tradisi oposisi pada pemerintah. DPC PKB Karawang pasti akan bersinergi, mendukung pemerintahan yang sah konstitusional, Bupati Karawang dua periode bisa lebih rileks.

Disudut lain, Ketua DPC PKB Karawang yang baru sudah punya jejak rekam dan pengalaman panjang. Kang Toleng organisatoris, dinilai publik bukan corak temperamental, pembawaannya lebih kalem dan tenang, sekaligus politisi rasional, dan mampu beradaptasi.

Beliau itu jauh lebih senior di atas saya. Tapi sebab sikapnya dekat dengan generasi muda millennial, sekaligus mampu menembus lingkup para politisi senior, dekat dengan sesepuh Karawang yang dihormati eksistensinya seperti Mantan Bupati Karawang Dadang S Muchtar, Mayjen TNI (Purn.) H. Tayo Tarmadi dan tokoh Karawang lainnya.

Maka saya turut optimis Kang Toleng yang terpilih. Artinya suatu tindakan yang tepat Rahmat Hidayat Djati terpilih menjadi Ketua DPC PKB Karawang  Periode 2021-2026,"  tutup Heigel. (dot)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun