Meskipun Muscab tidak dihadiri mantan Ketua DPC PKB Karawang Ahmad "Jimmy" Zamakhsyari, Kang Toleng mengatakan, hubungannya dengan Kang Jimmy baik-baik saja, karena sebelum dimulai acara Muscab, ia telah melakukan komunikasi dengan Jimmy.
"Tentu sebagai senior di partai, kami akan selalu meminta saran dan berkonsultasi dengan Kang Jimmy, karena beliau saat ini pun masih sebagai pengurus PKB di Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Provinsi Jawa Barat," jelasnya.
Kang Toleng menyatakan, akan fokus mengurusi permasalahan internal partai. Mulai dari membuat struktur kepengurusan yang baru dan konsolidasi. Akan membenahi urusan internal DPC PKB Karawang dalam tahun pertama kepemimpinannya.
"DPC hanya sebagai pelaksana program yang sudah ditentukan oleh DPP dan DPW," ujar pria kelahiran Karawang 7 April 1979 itu, Minggu malam (07/03/2021).
Toleng juga punya target, yakni, mempersiapkan 10 atau 12 kursi di DPRD Kabupaten Karawang, tentunya hal tersebut akan dikonsultasikan dulu baik dengan DPP, DPW serta semua jajaran pengurus DPC. Soal strateginya itu kan rahasia dapur kita," katanya.
Sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Karawang terpilih, Rahmat Hidayat Djati akan terus berjuang dan meningkatkan kualitas serta kuantitas kader PKB, membentuk komposisi struktural sampai ke tingkatan Desa sebagai upaya strategi perwujudan untuk mendapatkan kursi DPRD sebanyak mungkin, hingga bisa membawa PKB khususnya DPC PKB Kabupaten Karawang menjadi lebih baik dari hari kemarin.
Analisis Heigel
Pengamat sosial politik, ekonomi dan bisnis, Heigel mengatakan, politik itu kan Dinamis, bukan Statis. Dalam ilmu sosial arti kata Dinamis, selalu mengikuti perkembangan zaman. Politik bukan Statis yang berarti "diam di tempat, tidak bergerak," kata Heigel.
"Bicara politik adalah bicara tentang sebuah ke-Dinamis-an. Dinamis yang dimaksudkan di sini, bukan berarti "mencla-mencle", ataupun tidak konsisten dengan keputusan yang dihasilkan sebelumnya. Tapi Dinamis dalam arti kata, "tidak kaku" dalam menyikapi setiap perubahan yang timbul seiring waktu.
Yang menang bukan yang kuat tapi yang bisa beradaptasi. Dalam politik berlaku hal yang sama, segala sesuatu harus bisa diselesaikan baik-baik melalui cara perundingan dan kesepakatan, sesuai perubahan waktu dan perkembangan zaman.
Kita Tidak Bisa Kembali Ke Sungai yang SamaÂ