Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Minggu Tenang yang Tidak Tenang di Pilkada Karawang 2020

7 Desember 2020   09:11 Diperbarui: 7 Desember 2020   09:31 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karawang - Yang dimaksud "Minggu Tenang" itu untuk siapa? Dan bagaimana bisa tenang kalau di Kabupaten Karawang Jawa-Barat tersebar berita, video, telah terjadi money politics, di saat "Minggu Tenang" ada bagi-bagi uang jelang Pilkada Kabupaten Karawang 2020.

Pilkada Serentak  2020 ditetapkan pada 9 Desember besok. Pemilihan Gubernur dan Wagub, Bupati dan Wabup serta Walkot dan Wawalkot kali ini akan berlangsung di 9 Provinsi, 224 Kabupaten dan 37 Kota di seluruh Indonesia.

Berbagai tahapan telah dilewati, dari masa pendaftaran dan penetapan calon, kampanye melalui tatap muka (dalam pertemuan terbatas) serta media, debat publik terbuka antar pasangan calon di TV di ikuti antusias, gairah rakyat. Pilkada Karawang 2020 di ikuti 3 paslon Cabup-Cawabup; No urut 1 Yesi-Adly, No urut 2 Cellica-Aep, dan No urut 3 Jimmy-Yusni.

Menurut pengamat sosial politik, ekonomi dan bisnis Karawang Heigel mengatakan, kini saatnya kita memasuki masa tenang pada 6-8 Desember 2020.

"Pada tiga hari jelang pencoblosan ini, termasuk juga diantaranya berlangsung pembersihan alat peraga kampanye. Pemerintah telah mengatur dalam Undang-Undang, harap tenang dulu nih,khususnya di Karawang yang tipikal, khas masyarakatnya berdarah panas, tenang dulu," ucapnya. Senin (7/12).

Heigel menambahkan, masa tenang dimaksudkan untuk membuat calon pemilih dapat berpikir jernih, terutama setelah pikiran diisi dengan hiruk-pikuk lebih dari dua bulan masa kampanye, serta rentang waktu yang jauh lebih panjang lagi jika dihitung dari masa penjaringan dan penyaringan, hingga pendaftaran dan penetapan calon kepala daerah.

Sebenarnya rakyat Karawang bisa tenang-tenang saja, tapi tenang-tenang menghanyutkan. Tiba-tiba ketenangan itu dikejutkan oleh berita beredarnya video bagi-bagi uang dari salah satu paslon, menjelaskan masa tenang yang tidak tenang.

Dalam video tersebut, warga mengaku menerima "Uang Cendol" sebesar Rp.25.000 hingga Rp.30.000 dalam amplop yang diberikan oleh Timses paslon tertentu. Rupanya kejadian bagi-bagi duit ini diduga hampir merata di wilayah Karawang.https://www.youtube.com/watch?v=txo82vlNsLI

Lucunya dalam sebuah WA Group para Netizen antar pendukung juga "ramai rasanya" berseteru, hingga terjadi saling berbalas pantun, saling ledek, saling bully. Paling lucu ada yang menulis dalam bahasa Sunda;

"Harga diri urang Karawang ulah nepi ka dimurah-mareh...Geus cukup ku hese neangan gawe ge...Yu urang babarengan ngaheuyeuk dayeuh, ngolah nagara ku jalan milih pamingpin lalaki nu amanah. Cokot duitna, coblos tetep nomor 3," tulisnya.

Artinya;"Harga diri orang Karawang jangan sampai di jual murah-meriah... Sudah cukup susah mencari kerja... Yu kita bersama-sama mengurus Kabupaten mengolah negara, dengan jalan memilih pemimpin lelaki yang amanah. Ambil uangnya, coblos tetap nomor 3."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun