Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada 2020 Usir Cellica dari Karawang

26 Desember 2019   20:07 Diperbarui: 28 Desember 2019   23:48 4215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karawang Kompasiana - Soekarno pada persidangan di Landraad, Bandung tahun 1930. Bersama tiga rekannya, Gatot Mangkupraja, Maskun dan Supriadinata. Dituduh hendak menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda. Lahirlah "Indonesia Menggugat" berisi kritik tajam tentang keadaan politik internasional dan kerusakan masyarakat Indonesia di bawah penjajah.

Artinya kakek moyang kita adalah orang pemberani dan brilian, melawan ketidak adilan. Anehnya setelah merdeka, Soekarno berkata, "Perjuanganku Lebih Mudah karena Melawan Penjajah. Sedangkan Perjuangan Kalian akan Lebih Berat, karena Melawan Bangsamu Sendiri."

Nyali Tikus Mental Jongos

Amburadul para kepala daerah, pemimpin rakyat di masa kini membuktikan ucapan The Founding Fathers, Soekarno. Berita viral terbaru ada bupati yang menyimpan uang di Kasino. Ada bupati palsukan LHKPN di KPK, ada juga puluhan miliar uang yang hilang, para perampok APBD bebas berkeliaran sementara kemiskinan tengah mencekik leher rakyatnya sendiri.

Apakah tokoh masyarakat, aktivis, mahasiswa diam saja? Intelektual proletar, otak isi kantong kosong. Apatis. Nyali tikus mental jongos? katanya. Tapi tidak semua seperti itu. Khususnya di Kabupaten Karawang dengan APBD 2020 tembus Rp 4 triliun, mau tak mau orang curiga, tak perlu jadi orang genius memikirkannya, pastinya ada Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), meski selalu luput dari kejaran penegak hukum. Pada akhirnya akan terbongkar juga.

Tiga Tokoh Kritik Karawang

Sejarah Pilkada di Karawang tidak pernah mulus, dari matinya bupati dalam penjara, gantung diri ketua DPRD dan puluhan birokrasi masuk bui, misteri itu mewarnai catatan hitam suksesi di Karawang. Bisa jadi nasib bupati Karawang Cellica Nurrachadiana di ujung tanduk.

Tiga orang tokoh masyarakat mengkritik bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana yang memastikan ingin jadi bupati kembali pada periode 2020-2025, para tokoh tak ingin dipimpin oleh Cellica lagi, karena dinilai kinerjanya buruk. 

Pertama Sutejo, ketua LSM Barak itu mengatakan, "Kepemimpinan Gagal, Kami Tidak akan Mendukung Cellica". Menurut Sutejo, bupati Cellica dianggap gagal memimpin Kabupaten Karawang selama lima tahun ke belakang, Sutejo menegaskan, tidak akan mendukung Cellica kalau mencalonkan kembali di Pilkada 2020.

"Selama dipimpin Cellica, pembangunan Kabupaten Karawang tidak pernah tumbuh dengan baik," katanya. Sikap politik LSM Barak Indonesia ini ditunjukan, karena selama ini kepemimpinan Cellica tidak ada satupun prestasi yang bisa dibanggakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun