Mitos-mitos seputar diet seringkali mempengaruhi pandangan kita tentang cara menurunkan berat badan atau mencapai kesehatan yang optimal. Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua informasi yang beredar mengenai diet selalu benar. Beberapa mitos diet ternyata salah dan dapat menyebabkan persepsi yang keliru tentang pola makan yang sehat, seperti berikut.
1. Diet Karbohidrat dan Rendah Lemak
Memang diet rendah karbohidrat ekstrem atau diet keto dapat menurunkan berat badan. Namun, alangkah baiknya tidak dilakukan dalam jangka panjang dengan menghindari semua karbohidrat secara drastis tidak dianjurkan , karena berefek pada gangguan mood, gangguan pencernaan, mudah  lelah, kekurangan fokus, dan ketidakseimbangan hormon.  Penting untuk memilih karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh dan sayuran daripada karbohidrat olahan, karena serat penting untuk kesehatan pencernaan dan membantu menjaga fungsi usus yang sehat.
Disamping itu, diet rendah lemah akan berdampak pada masalah kesehatan jangka panjang, kekurangan nutrisi, gangguan hormonal, dan menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi pada wanita. Faktanya,tidak semua lemak buruk. Lemak sehat seperti lemak tak jenuh ganda dan tunggal yang ditemukan dalam kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun penting untuk fungsi tubuh yang baik dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.Â
2. Semakin Banyak Berolahraga, Semakin Cepat Berat Badan Turun
Meskipun berolahraga penting untuk kesehatan dan penurunan berat badan, pernyataan tersebut tidak selalu benar. Penurunan berat badan lebih banyak dipengaruhi oleh selisih antara jumlah kalori yang dikonsumsi dengan jumlah kalori yang dibakar.Â
Meskipun olahraga penting untuk kesehatan dan penurunan berat badan, penurunan berat badan juga tergantung pada pola makan yang sehat dan seimbang. Jika asupan kalori masih lebih tinggi dari kalori yang dibakar melalui olahraga, penurunan berat badan mungkin tidak seefektif yang diharapkan.
Selain itu, berat badan seseorang juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, seperti metabolisme tubuh, tingkat hormon, genetika, tingkat aktivitas sehari-hari, dan sebagainya.
3. Berolahraga di Pagi Hari dengan Perut Kosong Lebih Baik untuk Menurunkan Berat Badan
Olahraga di pagi hari dengan perut kosong mungkin tidak cocok untuk semua orang dan dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk berolahraga dengan intensitas yang optimal.Â
Faktanya, tubuh membutuhkan sumber energi untuk berolahraga dengan efektif. Saat Anda berolahraga dengan perut kosong, tingkat gula darah dan cadangan glikogen di otot dan hati mungkin rendah, sehingga dapat menyebabkan kekurangan energi dan ketidakmampuan untuk berolahraga dengan intensitas yang optimal. Â
Setiap orang berbeda, jika Anda merasa nyaman dan bertenaga saat berolahraga dengan perut kosong di pagi hari, itu mungkin cocok untuk Anda. Namun, jika Anda merasa lemah atau tidak dapat berolahraga dengan intensitas yang optimal, Â sedikit camilan sebelum berolahraga dapat membantu memberikan energi yang diperlukan.
4. Hanya Mengenai Mengurangi Makanan dan Memandang Semua Makanan Berkalori Sama
Pernyataan ini merupakan salah satu mitos tentang diet yang seringkali dipercaya orang. Faktanya, diet yang sehat sebenarnya tentang memilih makanan yang tepat dan mempertahankan keseimbangan nutrisi yang diperlukan untuk tubuh. Memilih makanan yang kaya nutrisi lebih baik daripada makanan tinggi kalori tapi rendah nutrisi.
Mengurangi makanan secara drastis atau menjalani diet yang sangat ketat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan merusak keseimbangan tubuh. Meskipun kalori adalah ukuran energi dalam makanan, berbagai nutrisi dalam makanan memiliki efek yang berbeda pada tubuh.Â
5. Makan Pada Malam Hari Menyebabkan Berat Badan Bertambah
Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Penambahan berat badan terjadi ketika asupan kalori yang masuk melebihi jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh. Ini berarti, tidak hanya makan malam saja yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, tetapi lebih kepada jumlah total kalori yang dikonsumsi sepanjang hari dan tingkat aktivitas fisik seseorang.
Jika seseorang makan makanan yang sehat dan seimbang pada malam hari dan jumlah kalori yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka makan malam tidak akan menyebabkan gendut. Sebaliknya, jika makan malam terdiri dari makanan tinggi kalori dan kurang gizi, serta disertai dengan pola makan yang tidak sehat dan kurang aktivitas fisik, maka berat badan dapat bertambah.
Tak hanya itu, faktor lainnya seperti orang dengan gangguan tidur atau pola makan yang tidak teratur cenderung memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak pada malam hari, yang dapat berdampak pada penambahan berat badan.
Kesadaran tentang mitos-mitos diet yang salah adalah langkah pertama menuju pola makan yang sehat dan efektif. Penting untuk memeriksa sumber informasi yang dapat dipercaya dan berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang rencana diet Anda, karena setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H