Lingkungan adalah bagian dari kehidupan manusia di dunia. Lingkungan meliputi berbagai sumber daya alam yang mengelilingi kehidupan. Sumber daya alam tersebut antara lain air, tanah, sinar matahari, serta hewan dan tumbuhan yang ada di darat dan laut, termasuk ciptaan manusia yang diciptakan dengan memanfaatkan lingkungan alam berupa sumber daya alam tersebut. Lingkungan telah menjadi bagian dari sumber daya yang dapat menjadi penunjang kehidupan manusia. Namun, terkadang manusianya sendiri yang merusak alam dengan berbagai aktivitasnya.
Permasalahan lingkungan seperti sampah tidak akan pernah bisa dihilangkan, masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di seluruh negara. Sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli mengenai bahaya membuang sampah sembarangan. Peningkatan produksi sampah yang terjadi karena mengikuti pola perkembangan manusia, pola kehidupan dan kebutuhan manusia itu sendiri. Pola-pola tersebut biasanya dianggap menjadi pemicu terjadinya permasalahan yang ada di lingkungan.Â
Beberapa masyarakat berpandangan bahwa permasalahan lingkungan terjadi karena adanya pengaruh dari faktor alam, namun pada dasarnya permasalahan lingkungan terjadi akibat aktifitas manusia itu sendiri.Â
Contohnya, seperti membuang sampah sembarangan dan menebang pohon sembarangan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi dikemudian hari. Sampah sendiri merupakan hasil dari aktivitas manusia yang jumlah sampah tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah manusia itu sendiri. Jika permasalahan sampah tidak ditangani dengan baik dan efektif, maka masalah tersebut berdampak pada kesejahteraan manusia.
Sampah merupakan suatu benda atau sisa bahan yang sudah tidak digunakan lagi oleh manusia sehingga dibuang. Masyarakat menganggap semua sampah itu menjijikkan, kotor, dan lain-lain sehingga harus dibakar atau dibuang sebagaimana mestinya (Mulasari, 2012). Ada beberapa jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik.Â
Sampah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari makhluk hidup contohnya seperti daun, kotoran hewan, dan sampah dapur. Sampah jenis organik tersebut mudah untuk terurai. Selain itu, sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah terurai contohnya plastik, kaleng, logam, dan lain-lain. Jenis-jenis sampah tersebut memiliki cara tersendiri dalam menguraikan, agar tidak menjadi sampah yang tertimbun.
Jika membicarakan masalah sampah tidak akan ada habisnya. Masalah tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh belahan dunia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan permasalahan sampah yang hingga saat ini belum terpecahkan.Â
Data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan pada Februari 2019 bahwa Indonesia saat ini menghasilkan setidaknya 64 juta ton sampah setiap tahun. Menurut data tersebut, sekitar 60% sampah diangkut dan dibuang ke TPA, 10% didaur ulang, dan 30% lainnya tidak dikelola dan mencemari lingkungan.Â
Saat ini berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah di seluruh lapisan masyarakat. Fenomena penumpukan sampah yang ada di Indonesia memberikan keterangan bahwa aktivitas manusia mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar. Sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia yang semakin hari bertambah seiring dengan pola kehidupan masyarakat. Pola kehidupan masyarakat yang mempengaruhi banyaknya sampah yaitu gaya hidup dan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Asal mula penumpukan sampah yaitu kebiasaan dari masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Banyak masyarakat yang membuang sampah rumahan ke tempat tersebut. Sampah rumahan yang biasanya dibuang yaitu seperti plastik, pempres bayi, kaleng, dan lain-lain. Sampah tersebut dibiarkan menumpuk hingga menjadi gunung sampah.Â
Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan tersebut sulit untuk dihilangkan. Dampak dari masyarakat yang membuang sampah sembarangan yaitu menghilangkan efek estetik bagi lingkungan sekitar, mencemari lingkungan, dapat merusak ekosistem alam, menyebabkan banjir, dan menghasilkan bau tidak sedap.Â