Industri game di Indonesia berkembang pesat, didorong oleh penetrasi internet dan smartphone yang semakin luas. Hal ini memicu maraknya transaksi digital dalam media game, seperti pembelian barang-barang virtual, top-up mata uang game, dan donasi kepada streamer.
Meskipun terkesan kecil, transaksi digital ini memiliki pengaruh signifikan terhadap kegiatan ekonomi warga Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk membahas dampak positif dan negatif dari transaksi digital dalam game, serta solusi terbaik untuk mengoptimalkan potensinya dan meminimalisir dampak negatifnya.
Dampak Positif:
- Meningkatkan pendapatan: Transaksi digital dalam game membuka peluang baru bagi para gamer untuk menghasilkan pendapatan. Gamer profesional, streamer, dan pengembang konten game dapat memperoleh penghasilan dari iklan, sponsor, dan donasi. Profesi-profesi tersebut dapat memberikan masyarakat ruang kerja yang baru dan gamer profesional juga dapat membawa prestasi secara internasional yang dapat memberikan paparan ke masyarakat luar tentang bakat yang dimiliki rakyat indonesia.Â
- Memperluas akses pasar: Transaksi digital memungkinkan gamer untuk membeli item dan layanan game secara mudah dan cepat dari mana saja. Hal ini membuka peluang bagi pelaku usaha game lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk pasar internasional. Hal tersebut dapat membuka peluang kerja untuk para programmer yang ingin mencari nafkah.Â
Dampak Negatif:
- Ketidaktahuan dan penipuan: Banyak pemain, terutama anak-anak dan remaja, belum memahami dengan baik sistem transaksi digital dalam game. Hal ini membuat mereka rentan terhadap penipuan dan penyalahgunaan kartu kredit. Hal ini dapat menyebabkan banyak dampak buruk seperti kehilangan uang secara besar-besaran dan kerugian-kerugian lainnya.Â
- Kecanduan dan perjudian: Transaksi digital dalam game dapat memicu kecanduan dan perilaku perjudian, terutama pada game yang menawarkan sistem "loot box" . Hal ini dapat berakibat pada pengeluaran berlebihan dan masalah keuangan. Salah satu contohnya adalah terjadinya seseorang yang kehilangan $23,000 karena membeli loot box seharga $25,000 untuk kesempatan mendapatkan uang lebih banyak namun gagal (hanya mendapatkan item dengan harga $2,000) dan akhirnya kehabisan uang. hal ini terjadi pada game yang bernama "Counter Strike Global Offensive" dimana "lootbox" yang ia beli berisi kosmetik yang bahkan tidak memberikan keuntungan dalam bidang apapun dalam game.Â
Solusi:
- Pendidikan dan literasi digital: Meningkatkan edukasi dan literasi digital bagi gamer, terutama anak-anak dan remaja, tentang keamanan transaksi online dan dampak negatif dari melakukan transaksi dalam media game online.Â
- Regulasi dan pengawasan: Memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap transaksi digital dalam game untuk mencegah penipuan dan perjudian yang diselimuti oleh tampilan kekanak-anakan dalam media game.Â
- Pengembangan industri game lokal: Mendukung pengembangan industri game lokal dengan memberikan insentif dan pelatihan bagi pengembang game lokal agar dapat mengembangkan game yang lebih "family friendly" untuk anak-anak sebagai bentuk mitigasi dari dampak-dampak negatif dari perekonomian dalam game online.Â
Dengan solusi yang tepat, transaksi digital dalam media game dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan membuka peluang baru bagi para gamer dan pelaku usaha game. Penting untuk diingat bahwa peran pemerintah, industri game, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan ekosistem transaksi digital yang aman, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H