Setelah satu bulan akhirnya saya melanjutkan seri yang ini, ada banyak hal yang terjadi untuk tugas yang satu ini. Artikel ini bakal ngebahas 2 hari sekaligus (tanggalnya saya lupa, pokoknya 2 minggu lalu).
Ada informasi penting untuk tugas yang satu ini, batas pengumpulannya akhirnya diumumkan di akhir Januari (berarti sudah lumayan dekat), animasinya sebenarnya sudah selesai (di part 7) tapi setelah itu akhirnya satu kelompok bertemu di Sekolah setelah selesai liburan dan saya pikir saya bakal ajarin si B biar bisa pakai Live2D, kira-kira 40 menit berlalu dan akhirnya istirahat tiba (saya makan mie instan kayaknya).Â
Setelah istirahat akhirnya kelompok kami ada ide yang lebih baik, kenapa gak nobar (nonton bareng) aja, terus abis itu direvisi? Dan akhirnya saya, si W dan si B menonton videonya sambil mencatat apa yang kurang, lalu apa hasilnya? Hasilnya adalah gambar di atas yaitu catatan kami.Â
Untuk direvisi si B dan si W datang ke rumah saya dan lanjut mengerjakan, saat di rumah saya memindahkan revisi tersebut ke Microsoft Loop dengan Kanban Board, bagi yang belum tahu Microsoft Loop adalah sebuah program mirip-mirip Notion, saya pikir lumayan keren jadi saya pakai. Pada bagian selanjutnya, saya bakal bahas satu-satu tentang revisinya.
Jadi untuk yang pertama (nunjuk menunjuk), saya dan si B ada mengerjakan di sekolah dan tinggal di copy-paste untuk karakter-karakter lainnya. Hasilnya cukup bagus menurut saya, tangannya dari yang awalnya kaku sampai sekarang lebih halus.
Untuk yang ke-2 dan ke-3 (freeze frame), video yang dihasilkan oleh Live2D hanya menunjukkan karakter tersebut saat mengobrol dan langsung berhenti jadi perlu freeze frame agar karakternya tetap tampil (jadi pas ngomong itu video, pas diam itu gambar), yang freeze frame si Roro Jonggrang seingat saya freeze framenya kelamaan jadi saat karakternya sudah gerak masih ada gambar Roro Jonggrang diam di bawahnya.
Untuk yang freeze frame Bandung Bondowoso, seperti yang sudah saya jelaskan bahwa Live2D menggunakan sistem parameter. Nah, saat freeze frame seharusnya semua parameternya balik ke 0 atau ke parameter di frame terakhir, saat Bandung Bondowoso diam secara tidak sengaja saya buat freeze frame dia tangannya di -10 jadi saat ngomong tangannya tiba-tiba gerak tanpa adanya transisi.
(Garis yang merah dan biru adalah deformer dan tidak terlihat di model aslinya saat export) Untuk "tangan di dialog 10 ganti ke buka", pokoknya kalau seseorang sedang merayu / menawarkan orang, pasti tangannya terbuka dong? Karena dari satu kelompok yang bisa gambar cuma si B, saya suruh si B kerjakan dengan memberi beberapa referensi dan akhirnya bisa juga.
"Dialog 10 ada nafas" revisi yang ini membahas si W (pengisi suara untuk dialog nomor 10) ada suara nafasnya di audionya, saya sudah mencoba untuk menghilangkannya tetapi pada akhirnya perlu rekaman ulang. Setelah rekam ulang, masukkan kembali ke dalam videonya.