Dulu saat kita mau menampilkan informasi, kita harus menggunakan kertas. Sekarang, saat ingin menampilkan informasi, kita bisa langsung melihat dari layar tanpa harus menulis ulang / print.
Tapi tetap ada yang kurang dari layar-layar ini, coba lihat aja perbedaannya. Dari dekat, tulisan "ASUS" buram di layar, tapi masih jernih di majalah asli, dan juga kalau kalian pernah melihat layar di bawah terik matahari gak bakal terlihat kan? Tapi hal tersebut gak terjadi buat kertas.
Mengatasi buram bisa dengan menaikkan resolusi, tapi pastinya lebih mahal dan memakan daya lebih dan mau sebesar apapun resolusinya, kalau didekatkan pastinya kelihatan pixelnya. Biar kelihatan di bawah terik matahari, tinggal naikkin keterangan (brightness), tapi mau seterang apapun pastinya tetep gak keliatan.
Jadi apa gak ada solusi selain langsung print / beli buku? Bagaimana kalau ada sebuah teknologi yang gak perlu print, tapi terlihat seperti kertas? Teknologi tersebut sebenarnya sudah ada, yaitu E-Ink (Electronic Ink) yang bisa menampilkan gambar mirip sekali seperti kertas.
Layar ini bekerja dengan adanya beberapa "microcapsule" yang berisi partikel-partikel berwarna hitam (+) dan putih (-), dan ada juga cairan transparan. Ketika ada aliran listrik, maka partikel putih akan tertarik ke bawah dan bertukar dengan partikel hitam, yang menghasilkan "tinta" yang dilihat.
Kelebihan dari teknologi ini adalah layarnya bisa terlihat bahkan di bawah terik matahari (seperti kertas pada aslinya) dan penggunaan daya yang sangat kecil dibandingkan layar-layar umumnya, karena E-Ink kalau kehilangan daya gambar terakhir masih tetap akan ditampilkan (bahkan sampai beberapa tahun), dan untuk merubah gambarnya juga tidak memakan banyak daya.
Tetapi, kekurangan dari layar ini adalah refresh rate yang tidak cepat (8-16Hz, smartphone zaman sekarang bisa 120Hz), sehingga jika dipakai untuk hal-hal yang selalu bergerak (menonton video, bermain game) layar ini tidak sesuai.