Pernah gak sih kalian ngecas berbagai jenis perangkat menggunakan kepala charger yang sama? Walaupun gak direkomendasiin, tapi jujur aja saya pernah. Dan saya terpikir sesuatu seperti: "Kok bisa sih padahal wattnya beda tapi kok gak kebakar?", saya ngecas 2 smartphone yang beda jauh secara umur menggunakan kepala charger yang sama tapi aman-aman aja tuh?
Nah, hal ini karena kepala charger dan smartphone zaman sekarang sudah support suatu protocol yaitu Power Delivery (PD), protocol ini yang bikin smartphone yang beda-beda bisa ngecas dengan satu kepala charger. Diagram diatas menunjukkan komunikasi antara Source (Kepala charger) dengan Sink (Perangkat seperti Smartphone) untuk setuju daya apa yang bisa diterima. Komunikasinya mirip seperti ini:
Kepala Charger ke Smartphone | Daya apa saja yang bisa dikeluarkan
Smartphone ke Kepala Charger | Meminta untuk mengeluarkan daya 9v dan 1A
Kepala Charger ke Smartphone | Menerima atau menolak, dan jika diterima smartphone akan menunggu sampai Power Supply siap
Kepala Charger ke Smartphone | Sinyal Power Supply siap (PS_Ready) dan  Smartphone menerima daya
Protocol PD yang kita gunakan sekarang ada di versi 2.0 dan 3.0 (untuk port Type-C), protocol ini memberi fungsi agar daya yang dihantarkan lewat USB bisa lebih banyak. Dulu, sebelum adanya protocol PD ini (sebelum 2012), USB diharuskan menghantarkan daya 2,5W (USB 1.1) dan 4,5W (USB 3.0) tapi sekarang karena protocol PD ini, kita bisa melihat kepala charger yang bisa menghantarkan daya hingga 120W. "Lah terus gimana buat perangkat yang gak support PD?", dia bakal otomatis menggunakan 5V seperti USB yang zaman dahulu.
Bisa dibilang karena protocol PD saya jadi PeDe buat ngecas perangkat apa aja pakai satu kepala charger.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H