Mohon tunggu...
Hasan A. Drihim
Hasan A. Drihim Mohon Tunggu... Freelancer - menulis karena hobi, lalu Berfikir, Mendalami dan Menjiwai...

Pribadi yang terus belajar menuju kesempurnaan hidup... Berfikir, Mendalami dan Menjiwai...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Susahnya Cari Nama Anak

1 April 2015   22:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:40 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini saya tidak menulis, selain memang sedang sibuk banget karena di gudang akan ada SO, saya sedang bingung mencari nama anak kedua saya yang mau lahiran insya Allah di bulan juni ini. Teringat ketika dulu akan memberi nama anak yang pertama butuh perjuangan juga. Walaupun tidak sebingung sekarang.

Anak saya yang pertama kebetulan laki-laki. Sedikitnya saya dan istri sudah ada bayangan akan memberi nama apa. Yang pasti ada yusufnya, karena amanah dari almarhum umma. Ia ingin cucunya diberi nama Syaikh maulana yusuf dzambeiq. Tapi berhubung namanya keberatan yang kita ambil yusufnya saja. Mulailah kita mencari-cari. Googling tiap hari. ziarah kemakam para wali. Sampai datang ke kiyai kiyai. Minta nama yang pas.. Tapi nggak ada yang sreg di hati. Sempat mau dinamai arsyad, sayangnya kakeknya pernah punya pengalaman buruk dengan orang yang bernama arsyad. Cari lagi. Dinamai kevin gak mungkin kan. Soalnya bapak sama ibunya orang indonesia, moso nama anaknya kevin. Mana lagi bapaknya harus ada yang ditempelin berupa Pam/ nama keluarga. Makin repot.

Kita tetap cari-cari, pokoknya mau nama yang unik dan nggak semua orang punya. Tapi juga bermakna mendalam. Akhirnya saya usul gimanan kalo dikasih nama zarael? Kan keren tuh... Eh ibunya malah nggak setuju, katanya kayak ariel, ntar nidurin l*na M*ya lagi. Bisa repot kita. Mikir mikir lagi.. Akhirnya kita tanya sama si anak di dalam perut, Kamu mau dinamain siapa sich. Baba sama uma bingung nich.. Dia jawabnya nendang-nendang ajah.

Beberapa minggu menjelang kelahiran akhirnya kita dapat nama yang menurut kita pas. "Aldzar Yusuf ". Wah udah bagus nich, kok tapi ada yang kurang yah. Masih sangat biasa, walaupun kalau kita cari di google tidak ada orang yang namanya aldzar. berhubung bapak sama ibuny aldzar nich susah puasnya, tetep ajah dicari-cari lagi. Di tambahin ini itu lah pokoknya biar namanya terlihat keren. Tapi nggak nemu-nemu. Akhirnya tinggal 6 hari lagi menjelang kelahiran. Kita semakin bingung, siapa nama anak kami..??

Akhirnya entah bisikan dari mana datang. JAdilah sebuah nama yang menurut kami keren dan mengandung makna yang sangat dalam. " Aldzar Yusuf Felhaq A. Drihim " Kalo dari segi tata bahasa salah total, soalnya dalam hukum arab lam mati ketemu dzal mestinya masuk ke dalam. Namanya alif lam syamsiyah. Diibaratkan alif lam seperti bintang, jadi lam jika ketemu huruf qomariah seperti bintang ketemu bulan, tampak jelas. Sedangkan alif lam ketemu huruf syamsiah, seperti bintang ketemu matahari. dibaca masuk kehuruf syamsiah. Tapi berhubung kita pengen beda ya kita modif. Harapannya si anak tetap dapat terlihat walaupun disekitarnya banyak matahari, tapi cahaya bintangnya tidak dapat di tutupi.

Nah sekarang bingung lagi mencari nama anak yang kedua, kata dokter sih wanita. Mangkanya kami cari-cari dan sampai sekarang masih belum ketemu nama yang keren. Sudah cari di google dan dimana-mana tetep ajah nggak sreg. Kita sudah dapak 2 nama, Nama Tengah dan nama belakang, Namanya Naja Sahila, Tinggal kuranh 1 nama depannnya.. Kalo di tulis "...... Naja Sahila A. Drihim ". Susahnya namain anak kedua ini karena nggak boleh kalah keren dari abangnya. ntar dia iri lagi. Kenapa abangku di kasih nama keren aku nggak.

Yah akhirul kalam manusia tetep hanya bisa berdoa dan berusaha, kami akan berusaha semampunya untuk memberikan dia nama yang keren. Kemudian mendidiknya menjadi orang yang keren juga. Karena kami amat paham, apalah arti sebuah nama tanpa tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan harapan yang terselip di dalamnya. Semoga Allah memberikan berkah dan karunianya kepada kita semua dan menjadikan anak-anak kita termasuk golongan hamba-hambanya yang diridhoi olehNya dunia akhirat dan termasuk orang yang banyak bersyukur.. Amiin..

Btw Mungkin pembaca ada yang punya ide?

Malinau, 1 April 2015


Hasan A. Drihim

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun