Mohon tunggu...
Hasan A. Drihim
Hasan A. Drihim Mohon Tunggu... Freelancer - menulis karena hobi, lalu Berfikir, Mendalami dan Menjiwai...

Pribadi yang terus belajar menuju kesempurnaan hidup... Berfikir, Mendalami dan Menjiwai...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membunuh dan Memperkosa karena Tak Dipinjami Uang Rp 10 Ribu

21 Mei 2015   15:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:45 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reza Ngaku Bunuh Maya karena Tak Dipinjami Uang Rp 10 Ribu

Sumber : http://news.detik.com/read/2015/05/21/122311/2920939/10/reza-ngaku-bunuh-maya-karena-tak-dipinjami-uang-rp-10-ribu

Setelah sekian lama nggak nulis, akhirnya hati kembali tergerak untuk menulis.. Apalagi membaca berita yang sangat mengejutkan tentang sakitnya bangsa ini. Baru beberapa hari yang lalu saya sempet cerita-cerita denganteman-teman di mess, tentang salah seorang ayah di samarinda yang tega memperkosa putrinya berkali - kali didepan ibunya dan membunuh ke empat anaknya. Sekarang ada lagi berita yang cukup heboh menurut saya. Seseorang tega membunuh dan memperkosa orang lain karena nggak dipinjamin uang 10.000.. Whaaaats... Entah apa itu hanya alasan saja atau memang pemicu sebenarnya. wallahu 'alam.. Tapi yang jelas negeri ini benar-benar menjadi negeri yang mengerikan. Bayangkan betapa tidak berharganya nyawa dan kehormatan orang lain di negeri ini. Seseorang yang mestinya melindungi malah menghancurkan. Seseorang yang harusnya menghargai malah menjatuhkan. Berhubung kami tinggal dihutan dan waktu luang kami masih banyak, kalau ada berita-berita semacam ini saya selalu diskusi dengan teman-teman.. Sambil sedikit demi sedikit memasukkan paham-paham untuk menjadi baik. wallahu'alam apakah bisa bermanfaat tapi semoga dihitung sebagai amal. Karena toh saya masih belum bisa mengubah kejahilan dengan cara yang lebih baik. Jujur saya miris membahas ini, tapi untuk pelajaran mari kita ambil sedikit hikmah di balik peristiwa - peristiwa tak berperikemanusiaan yang terjadi di sekitar kita. Mungkin hal-hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran : 1. Jangan nonton video porno. Video porno itu sungguh merusak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Entah hanya melihat gambar seronok atau menonton video dengan kualitas blueray. Yakinlah efeknya sama, dia akan membuat sisi gelap kita semakin keluar dan membuat sisi terang kita semakin meredup. Bahkan berdasarkan pengalaman pribadi, saya sampai tidak dapat mengerjakan ibadah sunnah selama 2 minggu hanya gara-gara tidak sengaja menonton video macam beginian yang di putar teman di mess. Sudah sering kita mendengar di A menyodomi orang karena menonton video porno, si B memperkosa orang habis menonton video porno. Ingat saudaraku.. Jauhkan.. jauhkan.. jauhkan.. Saya bukan orang suci yang tidak pernah menonton film begituan. tapi berdasarkan pengalaman pribadi saya merasakan efeknya sangat dahsyat pada sisi gelap didiri kita. Apalagi banyak yang berupa adegan pemerkosaan. Selingkuh dengan tetangga. selingkuh dengan rekan sekerja. na'udzubillahi mindzalika. 2. Jauhkan orang-orang yang kita sayangi dari lingkungan yang buruk. Seperti kata bang napi, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya tapi juga ada kesempatan. Salah satu kesempatan adalah dengan menaruh orang-orang yang kita sayangi di lingkungan yang buruk. kita tidak pernah tau pemicu segala sesuatu bisa dari hal sepele yang bahkan kita tidak pernah menyadarinya. Mari kita jaga orang-orang yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Sebaik-baiknya penjaga adalah penjagaan Tuhan. Maka akan sangat bodoh jika kita hanya menjaganya dengan fisik saja tanpa diiringi doa kepada Tuhan yang menakdirkan segala. Just info, berdasarkan pengalaman teman, ada seorang teman yang akan di perkosa, tapi dengan berkat pertolongan Tuhan resleting sang pemerkosa tidak bisa terbuka. dan dari situ dia bisa lari dan meminta pertolongan pada warga sekitar. Akhirnya pemerkosa tersebut di gebuki dan diserahkan kekantor polisi. Jadi bagi yang masih percaya keajaiban, pertolongan Tuhan itu pasti ada selama kita benar-benar bergantung kepadanya dan berhati-hati. 3. Pelajari beladiri. Kadang hati kita terlalu lembut sehingga tidak mau mempelajari beladiri karena identik dengan kekerasan, padahal sesuai namanya beladiri artinya digunakan untuk membela diri kita sendiri. Kalau saya pribadi dari dulu getol banget nyuruh istri saya untuk latihan beladiri. tapi ya namanya perempuan ogah-ogahan lah di suruh latihan beladiri, capek lah.. males lah.. nggak tega lah.. Jadi secara nggak sadar tak ajarin juga sedikit-sedikit gimana cara mukul yang efektif, gimana titik-titik lemah manusia yang paling mudah di explore. Entah masuk atau nggak yang penting minimal dia udah tau, jadi minimal ada gerak reflek lah.. Kalo saya pikir mempelajari beladiri itu fardhu 'ain jika melihat kondisi sekarang. bukan untuk gagah-gagahan. tapi untuk jaga-jaga jika kita dalam kondisi yang benar-benar tidak dapat di tolerir lagi. Saran saya pelajari beladiri yang paling mudah untuk dipraktekkan dalam perkelahian sebenarnya. Kravmaga, silat, karate salah satunya. Tapi yang tidak juga kalah penting pelajari penggunaan alat-alat sekitar kita yang bisa digunakan sebagai senjata. Siapa tau berguna.. Terakhir, tetaplah berbuat baik pada siapapun yang ada di sekeliling kita. Karena saya percaya segala sesuatu pasti merupakan akibat dari perbuatan kita juga. Semoga Allah selalu melindungi kita dan keluarga kita serta menjauhkan kita dari hal-hal yang tidak baik. Kondisi kejiwaan rakyat indonesia sungguh sudah mencapai puncak kekritisannya. Hanya cahaya Tuhanlah yang mampu menolong kita. Semoga Tuhan menjadikan kita salah satu cahayaNya yang menerangi orang lain untuk terus memperbaiki diri dan menjadi lebih baik lagi.. Aamiin.. Hasan A. Drihim Malinau, 21 mei 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun