Awal tahun 2020, dunia digemparkan oleh suatu kejadian luar biasa yang dialami oleh banyak negara. Kejadian luar biasa ini dikenal dengan pandemi Covid-19 atau banyak masyarakat yang menyebut dengan wabah virus corona. Wabah ini dimulai dari negara China pada akhir 2019 lalu dan telah menjadi kejadian luar biasa di negara tersebut pada awal 2020 ini. Menurut covid19.go.id Virus corona baru atau novel coronavirus (nCoV) adalah jenis virus corona baru yang menimbulkan penyakit yang bernama COVID-19.
Pandemi Covid-19 ini tentunya mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan manusia termasuk dalam bidang pendidikan. Terhitung sejak maret 2020, KEMENDIKBUD sudah mengeluarkan edaran untuk pembelajaran dilakukan secara jarak jauh dengan metode daring. Banyak pula kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan untuk membantu tugas guru dan juga siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah. Dengan metode secara daring tentunya sangat berpengaruh pada proses belajar mengajar di sekolah, termasuk di dalamnya layanan Bimbingan dan Konseling.
Layanan Bimbingan dan Konseling yang biasanya dilakukan secara langsung tatap muka, dalam keadaan pandemi seperti ini harus dilakukan secara daring melalui metode asincron maupun sincron. Salah satu layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan secara daring adalah layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan bimbingan konseling yang dilakukan secara berkelompok untuk membahas suatu topik yang sedang menjadi trend di dalam kelompok tersebut dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Layanan dilakukan kepada siswa kelas 7 di SMPN 7 Semarang dimulai dengan menyebarkan pamflet mengenai kegiatan bimbingan kelompok, kemudian siswa yang berminat dapat menghubungi Halimah untuk mengatur janji pelaksanaan layanan. Layanan berlangsung bersama dengan dua kelompok dengan dua topik yang berbeda yaitu “Langkahku Tanggung Jawabku” dan “Bakat, Minat, Hobi, dan Karir”. Layanan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2020 dan 30 Oktober 2020, melalui zoom meeting. Siswa cukup antusias dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai dalam layanan bimbingan kelompok ini adalah selain siswa memiliki pemahaman baru mengenai materi yang disampaikan, siswa juga dapat melakukan sosialisasi dengan teman-temannya yang baru di sekolah ini. Karena tak bisa dipungkiri, siswa sejak masuk menjadi siswa di SMPN 7 Semarang, siswa langsung belajar secara daring sehingga tidak dapat berkomunikasi secara tatap muka hanya melalui media daring. Hal ini yang menjadi salah satu harapan dari Halimah untuk mengadakan layanan bimbingan kelompok agar siswa dapat lebih saling mengenal dan akrab dengan teman-teman barunya di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H