Mohon tunggu...
Heru Cokro
Heru Cokro Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan dan Pengamat SDM

Proud Father!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Keterampilan Bernama Tawakal dan Syukur

7 Januari 2020   15:25 Diperbarui: 18 Desember 2020   04:00 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar idntimes.com

Beberapa waktu lalu terlibat diskusi yang menarik tentang bagaimana mengelola rasa khawatir. Hal ini bermula dari cerita salah seorang kawan tentang dilema yang dialami pada saat banjir kemarin. Di satu sisi, dia harus segera mengungsikan keluarganya sementara di sisi lain, rasa khawatir terhadap nasib anak istrinya membuat tensi darahnya naik dan membuat dia lemas kepayahan. Untunglah ada Adiknya yang datang dan urun membantu.

Setelah dibumbui dengan beberapa dialog tentang pendekatan psikologi menangani hal ini, salah seorang kawan yang lain bertanya kemungkinan adanya pendekatan alternatif mengelola rasa khawatir. Saya menyambut dengan dua rekomendasi yang selama ini terasa manjur buat saya: TAWAKAL dan SYUKUR.

Pada titik ini, pelan-pelan saya menyadari rentetan respons menarik dari kawan-kawan diskusi ini. Secara umum mereka menyepakati dan mengapresiasi rekomendasi saya tersebut, seraya beberapa menambahkan tentang pentingnya kedekatan dengan sang Pencipta. Tapi setelah berbasa-basi sejenak, mereka melanjutkan diskusi pada kemungkinan lain yang lebih teknis. Seolah-olah terisyaratkan, Tawakal dan Syukur terlalu konseptual dan kurang praktis untuk menjadi solusi pengelola rasa khawatir.

Rasa ingin tahu saya jadi tergelitik, kira-kira seberapa banyak dari kita yang menganggap Tawakal dan Syukur lebih sebagai simbol? Di era yang penuh situasi, peristiwa dan informasi yang membolak-balikan hati, mungkin sudah waktunya kita merenungkan substansi tawakal dan syukur dengan lebih serius.

Heru Cokro

https://www.facebook.com/heru.cokro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun