Mohon tunggu...
Hidayanto Budi Prasetyo
Hidayanto Budi Prasetyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

... Jelajahi laut kemungkinan yang ada/ sebelum surut merenggut / kesempatan berlabuh tanpa rasa takut/ pada maut/ dan linangan air mata... (pekerja urban, kelahiran Ngawi-Lembah Pithecantropus Erectus, sekarang tinggal di Pesisir Grissee, --- Muara di mana air mengalir sampai jauh ---)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Wisuda Pemakaman

30 Maret 2015   09:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427681938770142800


(illustrasi : www. dailybackgrounds.com)

betapa yang kaubanggakan, orangtua-orangtua, barisan rapi itu

memuat anak-anakmu, tiupan trumpet-trumpet, arakan panji-panji,

toga-toga kebesaran, ia mengerlingimu dengan senyum kemenangan

lalu kau berlinang-linang air mata, ooo, para orang tua,

betapa teringat tirakat

apa yang kaubanggakan, anak-anak muda, iring-iringan itu

mengusung salah satu orang tuamu, dipukulkan bende, receh disebarkan

sepanjang jalan,  keranda dengan hijau selimut kebesaran, iakah mengerlingimu

dalam senyum ketenangan?

bergegas-gegas dalam gumam-gumam doa-doa panjang

tak ada jabatan tangan-tawa berpeluk-pelukan,

sambil photo-photoan, lalu ke restauran pergi makan-makan

lalu kau berlinang-linang air mata, ooo, para anak muda,

teringat riwayat para orang tua turut

puasa mendoakan ujian

kau

menyiapkan tahlilan.

Makam Baqi, 2012-2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun