Kita telah menjadi begitu pejal, menggelinding kesana kemari,
Berjejaljejal di jalanan, loronglorong pasar, geraigerai mall, koridorkoridor rumah sakit, loketloket pembayaran, anjungananjungan tunai mandiri, bangkubangku peron, cubicalcubical kantor, gerbonggerbong kereta api, ruangruang kelas, lobbylobby hotel, lounglounge bandara, kolomkolom suara pembaca, channelchannel tivi kabel, gelombanggelombang radio-station, exit-entrance tollway, vas deferens – tuba falopi ! (sebegitu cecer dimanamana)
: pada puntungpuntung di asbak, bukubuku di tas, tagihantagihan di kantong, uanguang di bank, bajubaju di wardrobe, file-file di laptop, begelbegel dalam mulut, harimauharimau di Taman Safari. emailemail di outlook, pohonpohon di hutan Papua-Kalimantan-Sulawesi, bijibiji kopi di penggorengan, catatancatatan amal! (sebanyak apaapa)
: tidak saat winter-spring-summer-autumn, Jakarta banjir-Gresik keringkerontang, panen padi-rambutan-durian, saat tidur-ngelindur, tanggal tua-muda, Lebaran di kampung! (begitu berulangulang)
Kita telah menjadi sebegitu bebal, bila leleh? Berhenti menoleh? Mengurangi celoteh? Menjadi shaleh!
Telah menjadi sebegitu pejal, menggelinding kesana kemari, apa dicari,
: lalu teronggok begitu saja ditaburi mawar dan melati.
Ngawi-Gresik, syawalan 1435 H, " Sepurane sing akeh, yo Cak, yo Ning".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H