ada yang rimbun di pelupuk mata, sungguh tak berkesudahan waktu berguru kemana lagi kubawa kenangan itu : wajah tirus, tangan belum erat menggenggam, kaki gemetar-mata nanar, tapi kau ajarkan mana dasar arah yang benar.
duhai, suara itu menabikkan salam, "engkaukah yang dulu itu?" --- album-album kembali dibuka : para pria dengan botak kepala sama !!!
Oooo katarsis usia--katarsis usia !!! penaku telah bergerak kemana-mana, "engkaukah yang mengajarkan dulu?". Sungguh. tak penat kau torehkan riwayat di batin dan pikiran ini.
aku yang kini tak lelah menjelajah, mari berbagi sejarah. begitu kaya engkau ajariku membelah : rahasia hidup
ada yang rimbun di pelupuk mata, segra kita tua, tapi kau bahkan jauh lebih tua, beberapa bahkan telah tinggalkan dunia.
ini. aku yang mengejang, limbung terhuyung, mengenang kau berdiri sikap sempurna, balairung Pancasila.
[dear my beloved Pamongs, "thank you"]
Gresik, 2012
menyongsong 20 tahun darmabakti TN-ers 1993-2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H