Mohon tunggu...
Hidayanto Budi Prasetyo
Hidayanto Budi Prasetyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

... Jelajahi laut kemungkinan yang ada/ sebelum surut merenggut / kesempatan berlabuh tanpa rasa takut/ pada maut/ dan linangan air mata... (pekerja urban, kelahiran Ngawi-Lembah Pithecantropus Erectus, sekarang tinggal di Pesisir Grissee, --- Muara di mana air mengalir sampai jauh ---)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ada yang Rimbun di Pelupuk Mata

13 November 2012   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:28 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ada yang rimbun di pelupuk mata, sungguh tak berkesudahan waktu berguru kemana lagi kubawa kenangan itu : wajah tirus, tangan belum erat menggenggam, kaki gemetar-mata nanar, tapi kau ajarkan mana dasar arah yang benar.

duhai, suara itu menabikkan salam, "engkaukah yang dulu itu?" --- album-album kembali dibuka : para pria dengan botak kepala sama !!!

Oooo katarsis usia--katarsis usia !!! penaku telah bergerak kemana-mana, "engkaukah yang mengajarkan dulu?". Sungguh. tak penat kau torehkan riwayat di batin dan pikiran ini.

aku yang kini tak lelah menjelajah, mari berbagi sejarah. begitu kaya engkau ajariku membelah : rahasia hidup

ada yang rimbun di pelupuk mata, segra kita tua, tapi kau bahkan jauh lebih tua, beberapa bahkan telah tinggalkan dunia.

ini. aku yang mengejang, limbung terhuyung, mengenang kau berdiri sikap sempurna, balairung Pancasila.

1350550888515104581
1350550888515104581

[dear my beloved Pamongs, "thank you"]

Gresik, 2012

menyongsong 20 tahun darmabakti TN-ers 1993-2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun