Mohon tunggu...
HN
HN Mohon Tunggu... Guru - Teacher - Author - Writer

Membiarkan kata abadi dalam tulisan, terbalut dengan carut marut tinta. Harapannya semoga bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Penawar Dahaga: Dinikmati Bersama

18 September 2023   17:04 Diperbarui: 18 September 2023   17:51 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

Puisi "penawar dahaga" : dinikmati bersama

Di tengah perjalanan
Menyusuri hijaunya sabana
Menjelajahi hutan rimba yang mencekam juga mempesona
Mendaki ancala, menjulang tinggi hanguskan lava
Di lorong bawah tanah
Air mengalir sesuai arah

Penawar dahaga
Secangkir air ku tenggak sengaja
Bersama gadis pujaan bak eloknya anindya
Duduk manis menikmati indahnya alam semesta
Memandang ke atas sana
Melirik nabastala menyapa sang mega

Cantik nian elok rupanya
Sorot matanya menyimpan harapan yang enggan diutarakan
Jari jemari mungilnya hadirkan kehangatan
Genggaman kasih sayang, saling menguatkan
Berjalan bersama beriringan
Memadu kisah kasih arungi kehidupan

Pekalongan, 01 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun