Mohon tunggu...
HN
HN Mohon Tunggu... Guru - Teacher - Author - Writer

Membiarkan kata abadi dalam tulisan, terbalut dengan carut marut tinta. Harapannya semoga bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ayah adalah Tameng untuk Anak Perempuan: Bagaimana jika Tamengnya Telah Tiada?

19 Mei 2023   19:37 Diperbarui: 19 Mei 2023   19:51 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : diambil dari sonora.co.id

Ayah adalah tameng untuk anak perempuan : bagaimana jika tamengnya telah tiada?

Sosok ayah dikatakan sangat berarti untuk anak perempuan. Ayah juga merupakan cinta pertama untuk anak perempuannya. Ditambah lagi, sosok ayah ini diakui bisa menjadi tameng untuk anaknya, terlebih untuk anak perempuan. Anak perempuan yang tidak sekuat laki-laki, fisik dan hati yang rentan. Untuk itu, ia membutuhkan tameng untuk melindungi diri. Sosok ayah inilah yang selalu ada melindungi dan menjaga anak perempuannya. 

Ketika masih kecil, hingga tumbuh dewasa. Sosok ayah lah yang selalu mengayomi anak perempuan. Merasa terlindungi karena ada ayah di sisi? Lantas bagaimana jika tamengnya telah tiada? Apakah semuanya akan tetap baik-baik saja ataukah berubah? Tentu pertanyaan tersebut seringkali melintas di benak anak perempuan. 

Apalagi anak perempuan yang terbiasa berdampingan dengan ayahnya. Tidak mudah baginya untuk berpisah dengan sosok tameng dalam hidupnya. Pengayom, pelindung, penjaga untuk dirinya. Di alam bawah sadar, terfikirkan bagaimana kedepannya nanti ketika harus menjalani hari-hari tanpa ayahnya. 

Ketakutan-ketakutan yang mengiringi, turut menghantui. Terlebih ketika dirinya akan menjalani kehidupan baru, yakni melepas masa lajang. Apakah kelak laki-laki yang akan menjadi suaminya bisa melindungi dirinya, sama seperti ketika ayahnya menjaganya dahulu? Pastinya pertanyaan itu mau tidak mau akan mengelilingi isi kepala wanita. Ditambah lagi dengan ketakutan yang semakin menjadi, terlebih ketika mendengar kabar isu yang bersliweran belakangan ini. 

Isu tentang keburukan seseorang, permasalahan rumah tangga, perselingkuhan dan lainnya. Hal itu menjadi PR tersendiri untuk wanita yang kini hidup tanpa sayap pelindungnya. Menjadi beban fikiran di kemudian hari. Dalam benaknya mengatakan "perempuan yang ayahnya masih ada, itu aja di sakitin di kecewain, apalagi perempuan yang hidup tanpa ayah" itulah pemikiran kosong dari isi hati wanita. 

Mereka meyakini bahwa ayah itulah tameng untuk hidupnya, keberadaan ayah sangat dibutuhkan untuk anak perempuan. Dimaksudkan agar laki-laki tidak semena-mena, karena masih ada ayah di sisi yang siap sedia melindunginya. Berbeda jika ayahnya telah tiada, kekhawatiran itu muncul seiring berjalannya waktu.

Ketakutan itulah yang justru menjadikan beban yang tidak berkesudahan. Solusinya ialah tepis rasa takut. Yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja, terlepas bagaimanapun keadaannya. Lawan rasa takut, tanamkan di hati bahwa ada Allah SWT yang selalu menemani. 

Allah akan selalu menjaga, dan mengiringi langkah kita. Allah lah yang paling kuat, melebihi dari siapapun. Percayakan semua pada-Nya, insya allah semuanya akan baik-baik saja. Jangan bersedih, apapun nanti kejadiannya terima dengan lapang dada. Kuatkan diri, bentengi diri agar bisa melindungi diri sendiri dan tidak bergantung kepada siapapun selain Allah SWT. Manusia bisa meninggalkan kita kapan saja, tetapi tidak dengan Allah yang selalu ada untuk kita. Semangat para wanita yang hidup tanpa ayahnya, kuat kuat dan berdiri tegap hadapi dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun