Rutinitas festival durian berhenti total : begini penyebabnya
Festival durian adalah rutinitas yang dilakukan setiap tahun di desa Rogoselo, kecamatan doro kabupaten Pekalongan. Festival durian ini dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan orang dari berbagai wilayah. Festival durian diadakan setahun sekali, ketika datang masa panen durian. Festival ini dilakukan sebagai bentuk perwujudan rasa syukur karena durian sudah dipanen dan sebagai pengenalan durian lokal kepada masyarakat. Acara festival durian dimeriahkan oleh dangdut dan juga hiburan lainnya. Tentunya banyak sekali yang hadir. Selain karena ingin mencicipi durian dari rogoselo, namun juga karena rasa penasaran terhadap acara festival durian yang diadakan di rogoselo ini. Namun sayang, festival durian itu kini sudah tidak berjalan. Berdasarkan penuturan dari salah satu warga rogoselo yang mengatakan bahwa festival durian sudah macet. Hal itu disebabkan karena warga disini kurang antusias terhadap pelaksanaannya festival. Biasanya jika menjelang acara festival, satu rumah dimintai iuran tiga (3) Â buah durian untuk disetorkan ke balai desa sebagai bentuk persiapan penataan festival durian. Namun kini, agaknya warga sudah enggan memberikan iuran durian. Dari situlah festivial sudah tidak lagi dilakukan. Ditambah lagi, pihak balaidesa selalu tebok selama mengurusi acara festival durian. Membayar biaya yang sangat banyak, termasuk untuk biaya hiburan, konsumsi daj lain sebagainya. Sementara pemasukan lebih sedikit daripada pengeluaran. Bermula dari itulah, festival sudah tidak berjalan lagi. Beberapa tahun belakangan ini tidak ada acara festival durian di rogoselo. Karena alasan tersebut, menjadikan berhentinya rutinitas festival durian. Sangat disayangkan sekali, padahal banyak yang datang. Namun itulah keputusannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H