Mohon tunggu...
Haz Pohan
Haz Pohan Mohon Tunggu... -

Civil Servant, Blogger, Writer, Globe-Trotter

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Esperanto!

14 Agustus 2011   04:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Siapa Zamenhof?

KONGRES Esperanto yang dilangsungkan di Białystok menjadi istimewa.Kenapa? Karena sang pencipta bahasa unik itu tidak lain adalah Dr Lazar Ludwig Zamenhof (1859-1917), seorang dokter mata jenius Polandia keturunan Yahudi.Dia lahir dan dibesarkan di kota ini.

Bahasa ini menjadi cepat popular di dunia, dan berhasil menerbitkan majalah pertama pada tanggal1 September 1889, yang kemudian pada tahun 1954 mendapat pengakuan UNESCO.

Di Białystok ini pula diselenggarakan perhelatan 94th World Congress of Esperanto (Esperanto: Universala Kongreso), sekaligus untuk memperingati hari kelahirannya yang ke-150 tahun.

Melalui bahasa internasional ciptaannya, Zamenhof telah menciptakan instrumen khusus untuk komunikasi internasional yang netral, demikian sebuah resolusi yang dikeluarkan kongres.

Para peserta kongres menyatakan Zamenhof wajar mendapat perhatian khusus tidak saja sebagai penciptanya tetapi sebagai seorang yang berjuang untuk terciptanya persaudaraan tulus sesama rakyat di dunia yang didasarkan pada pengertian timbal-balik sepenuhnya.

Zamenhof juga berupaya untuk menghapuskan kebencian yang mungkin timbul karena perbedaan agama dan prasangka rasial serta penolakan terhadap perang sebagai cara untuk menyelesaikan konflik.

Napak Tilas

RASA ingin tahu tentang Zamenhof sang pencipta Esperanto, membawa langkah saya ke Bialystok di bulan Mei 2009, beberapa bulan sebelum penyelenggaraan kongres Esperanto ke-94 di Białystok, kota bersejarah ini.

Terasa memang kota ini sedang berbenah, suasana persiapan perhelatan sudah terasa.Maklum, Białystok selama 25 Juli sampai 1 Agustus akan menjamu pesta pora ribuan pengguna Esperanto yang akan berkunjung.

Sayaingin menemukan jejak-jejak peninggalan sejarah masa lalu di kota yang agak lengang ini pada saat memenuhi undanganteman baik saya, Tomasz Miskiewicz, sang Mufti Polandia yang juga berkantor di Białystok.

Kebetulan, saat itu saya diundang dalam rangka peringatan terbentuknya pemukiman Muslim Tartar sejak 330 tahun yang lalu.

Berbekal sedikit informasi tentang Esperanto saya bermaksud melihat pusat kota tua.Kota tua merupakan ciri-khas penting di Polandia.Di mana-mana di berbagai kota di Polandia saya selalu menyempatkan menghabiskan 1-2 jam untuk membuat foto-foto, maupun sekadar mengobrol dengan teman sambil minum kopi.


“Saluton, mi nomias Haz Pohan, Kiel vi nomias?”Saya mencoba mempraktekkan bahasa Esperanto terbatas kepada seorang pria di taman kota Byalistok.

Pria yang duduk di taman itu menjawab: ”Saluton, mi nomias Maciej”.Saya lalu berbicara dalam bahasa Rusia menanyakan di mana letak tugu Zamenhof, orang jenius dunia kelahiran kota itu, Białystok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun