Mohon tunggu...
Hazmi Kurnia Widiantara
Hazmi Kurnia Widiantara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA LABSCHOOL CIBUBUR/TAHUN KE-3

Halo selamat datang di Blog saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Satu-Satunya Jalan Menuju Indonesia Emas 2045

3 Februari 2025   08:57 Diperbarui: 3 Februari 2025   08:55 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kewarganegaraan bukan sekadar status hukum yang mengikat kita pada negara, tetapi juga bagaimana kita menjalankan peran kita sebagai bagian dari masyarakat. Di Indonesia, dengan keberagamannya yang kaya, kewarganegaraan lebih dari sekadar hak dan kewajiban - tetapi juga tentang memahami dan menerima perbedaan. Salah satu nilai yang kita junjung tinggi adalah Bhinneka Tunggal Ika, yang mengajarkan bahwa meskipun kita berbeda, kita tetap satu. Namun, meskipun semboyan ini sering terdengar indah, pada kenyataannya, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam menjaga persatuan, terutama di tengah perbedaan.

Indonesia memang dikenal dengan keberagaman budaya, suku, agama, dan rasnya yang luar biasa. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semboyan negara, mengajak kita untuk menerima dan menghargai perbedaan tersebut. Namun, dalam praktiknya, menjaga persatuan dalam keberagaman ini bukanlah hal yang mudah. Kita masih sering mendengar kasus-kasus intoleransi, diskriminasi, dan ketegangan antarkelompok yang terjadi di berbagai daerah. Dalam hal ini, pemahaman tentang kewarganegaraan yang baik sangatlah penting. Tidak hanya tentang hak dan kewajiban, tetapi juga bagaimana kita dapat hidup bersama secara harmonis meskipun berbeda.

Berdasarkan beberapa survei yang dilakukan oleh lembaga independen, seperti Setara Institute, intoleransi di Indonesia masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian. Meski telah ada berbagai upaya untuk membangun toleransi, namun pada kenyataannya kekerasan yang berlandaskan pada perbedaan agama dan suku masih sering terjadi. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai warga negara untuk menanamkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam diri kita. Pendidikan kewarganegaraan yang menekankan pentingnya menghargai dan menerima perbedaan merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan damai. Keberagaman bukanlah alasan untuk terpecah belah, melainkan potensi untuk saling melengkapi.

Pada hakikatnya, kewarganegaraan yang sejati bukan hanya tentang apa yang kita dapatkan dari negara, tetapi juga tentang apa yang kita berikan kepada negara dan masyarakat. Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar kata-kata, tetapi tantangan bagi kita semua untuk tetap menjaga persatuan meskipun kita berbeda-beda. Sebagai warga negara yang baik, kita harus mampu menghargai perbedaan, menjalankan kewajiban dengan rasa tanggung jawab, dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif. Sudah saatnya kita menghidupkan kembali semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari, agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang lebih kuat, lebih harmonis, dan lebih berkeadilan bagi semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun