Mohon tunggu...
Humaniora

Pahamilah Terlebih Dahulu

28 Februari 2017   11:27 Diperbarui: 15 Maret 2017   06:00 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa kita harus memahami terlebih dahulu? Karena, kebutuhan paling dalam dari hati manusia adalah dipahami dan memahami. Orang tidak akan mengungkapkan isi hatinya kecuali mereka merasakan kasih serta pengertian yang tulus dan begitu mereka merasakannya, mereka akan mengungkapkan perasaan dan menceritakannya lebih dari apa yang ingin kita dengar.

Dalam bimbingan konseling pemahaman adalah suatu fungsi bimbingan konseling yang sangat urgen, karena fungsi ini merupakan suatu kegiatan awal dalam layanan bimbingan konseling. Besar sekali manfaatnya fungsi pemahaman sebab dengan memahami individu maka kegiatan-kegiatan layanan apa yang akan dilakukan akan disessuaikan dengan apa yang dibutuhkan peserta didik dan apabila seorang benar-benar memahami individu maka konselor akan lebih mudah mengembangkan potensi individu secara optimal.

Yang perlu memahami individu (peserta didik) adalah (a) individu itu sendiri, (b) orang tua dan guru, (c) konselor.

a. Individu peserta didik (konsele) memahami dirinya sendiri

 Siapakah yang pertama kali seharusnya memahami diri individu peserta didik itu? Yaitu peserta didik (konsele) itu sendiri. Pemahaman Diri adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri. “Who am I ?” artinya siapa saya ?. Pertanyaan itu sangatlah sederhana, tetapi mungkin memerlukan jawaban yang mendalam, karena banyak aspek yang harus diungkap. Aspek-aspek tersebut baik yang menyangkut kelebihan maupun kekurangannya.

Semakin banyak individu mampu mengenali dirinya, maka ia semakin dalam untuk menyenangi dirinya sendiri. Ia juga dapat memahami perasaannya dan juga memahami berbagai alasan pentingnya sesuatu bagi dirinya. Kegiatan memahami diri adalah berusaha mencermati diri secara keseluruhan, bukan hanya sekedar kemampuan dan ketidak mampuan dalam melakukan sesuatu.

Di masyarakat dan di sekolah masih banyak individu peserta didik (konsele) yang tidak memahami dirinya sendiri. Mereka tidak memahami kekuatan-kekuatan (potensi) dan kelemahan-kelemahan diri sendiri, dan akibatnya individu tidak berusaha sekuatnya mengembangkan secara optimal potensi/kekuatan yang dimiliki di satu sisi dan dan di sisi lain individu cenderung menutupi kelemahannya bahkan individu berusaha menutupi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh dirinya sendiri. Kalau demikian kondisinya, maka dapat diartikan individu tidak memiliki upaya untuk mengurangi kelemahan yang ada pada dirinya. Mereka berkembang seadanya sehingga dimensi keindividualan dan dimendi-dimensi lainnya yang terkait tidak terwujud secara optimal.

b. Orang tua dan guru memahami individu peserta didik/konsele

Pemahaman terhadap diri individu peserta didik/konsele juga perlu bagi pihak-pihak lain, khususnya pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan dan kebahagiaan individu peserta didik/konsele tersebut. bagi para peserta didik misalnya, orang tua peserta didik adalah hal yang sangat perlu memahami anaknya. Dengan memahami anaknya secara lebih luas dan mendalam, maka orang tua akan lebih memungkinkan untuk memberikan perhatian, pelayanan, perlakuan, ataupun kemudahan yang lebih besar bagi perkembangan anak itu secara lebih terarah dan sesuai dengan kondisi anak tersebut. guru-guru daat memanfaatkan hasil pemahaman yang lebih mendalam terhadap para peserta didik demi keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran. Seorang guru yang memahami peserta didiknya secara mendalam maka setiap kali melakukan kegiatan pembelajaran, guru akan menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak didiknya dan metode yang digunakan. Dengan demikian, peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara efektif dan efisien.

c. Konselor memahami individu konsele

Pihak lain yang sangat berkepentingan dengan pemahaman terhadap individu/konsele adalah konselor. Pemahaman konselor terhadap individu konsele, akan mempermudah konselor dalam melaksanakan konseling. Konselor tidak akan dapat membantu individu/konsele tanpa mengetahui individu/konsele terlebih dahulu. Pemahaman terhadap individu peserta didik harus mendahului pengajaran dan konseling. Kesalahan-kesalahan dalam praktik pembelajaran dan praktik-praktik bimbingan konseling di sekolah masa lalu, sering kai disebabkan oleh kurang mendalam dan meluasnya pemahaman seorang konselor terhadap peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun