Farhan Bayu Aditya adalah seorang pemuda yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat. Ia lulus dari SMA Negeri 15 Bekasi pada tahun 2018 dengan prestasi yang cukup baik. Ia bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia, salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia.Â
Namun, nasib berkata lain. Ia gagal dalam mengikuti tes SNMPTN dan SBMPTN karena persaingan yang sangat ketat. Ia merasa kecewa dan putus asa, tetapi ia tidak menyerah begitu saja. Ia mencoba untuk mengikuti tes STMKG, sebuah sekolah tinggi manajemen keuangan dan perbankan yang cukup terkenal. Ia berhasil lolos pada tahap 1, tetapi sayangnya ia gagal pada tahap 2 karena nilai hasil tesnya kurang 1 pada mata kuliah matematika. Padahal, semua mata kuliah lainnya ia dinyatakan lolos. Ia merasa sangat sedih dan bingung, bagaimana lagi ia harus berjuang untuk meraih cita-citanya.
Ia memutuskan untuk mengunjungi temannya yang bernama Lundu, seorang sahabat karibnya sejak SMP. Lundu adalah seorang yang ceria dan optimis, ia selalu memberikan semangat dan dukungan kepada Farhan. Lundu menyarankan Farhan untuk tidak menyerah dan mencari pekerjaan sambil menunggu kesempatan lain untuk kuliah.Â
Lundu juga bersedia menemani Farhan untuk ngebolang mencari pekerjaan di kawasan Bekasi dan Bogor. Mereka berdua berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, mengirimkan lamaran dan mengikuti tes. Setelah seminggu ngebolang, akhirnya Farhan mendapat panggilan tes dari PT AHM, sebuah perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Farhan merasa senang dan berterima kasih kepada Lundu atas bantuannya.
Farhan pun berangkat ke PT AHM dengan penuh harapan. Ia mengikuti tes dengan serius dan teliti. Ia berhasil melewati semua tahapan tes dengan baik dan diterima bekerja di PT AHM sebagai Operator Produksi. Ia merasa lega dan bahagia, akhirnya ia bisa mendapatkan penghasilan sendiri dan membantu keluarganya. Ia juga tidak lupa untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya.
Selama 4 tahun bekerja di PT AHM, Farhan menunjukkan kinerja yang sangat baik. Ia rajin, disiplin, bertanggung jawab, dan berinisiatif. Ia mendapat banyak pujian dan penghargaan dari atasan dan rekan kerjanya. Ia juga mendapat banyak peluang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya. Ia mengikuti berbagai pelatihan, seminar, workshop, dan kursus yang diselenggarakan oleh perusahaan maupun lembaga lain. Ia juga tidak pernah berhenti bermimpi untuk kuliah. Ia terus mengumpulkan uang untuk biaya kuliah dan mencari informasi tentang beasiswa yang bisa ia dapatkan.
Salah satu hal yang menjadi hobi dan passion Farhan adalah parfum. Ia sangat menyukai parfum karena ia percaya bahwa parfum bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Ia selalu membeli parfum yang sesuai dengan selera dan karakternya. Ia juga sering mencoba parfum-parfum baru yang ada di pasaran. Ia memiliki koleksi parfum yang cukup banyak dan beragam. Ia juga gemar membaca buku-buku tentang parfum, seperti sejarah, jenis-jenis, cara pembuatan, tips pemakaian, dll.
Suatu hari, ia mendapat ide untuk membuat brand parfum sendiri. Ia merasa bahwa ia memiliki bakat dan potensi untuk menjadi seorang perfumer atau pembuat parfum profesional. Ia mulai melakukan riset tentang pasar parfum di Indonesia, melihat peluang dan tantangan yang ada. Ia juga mulai belajar tentang bahan-bahan dasar parfum, cara mencampurkan aroma, teknik menguji dan menilai parfum, dll. Ia membeli alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat parfum secara online. Ia juga mencari mentor dan konsultan yang bisa membimbing dan memberikan masukan kepadanya.
Setelah beberapa bulan berlatih dan bereksperimen, akhirnya Farhan berhasil membuat beberapa varian parfum yang memiliki aroma yang unik dan menarik. Ia memberi nama brand parfumnya sebagai Aromaia, yang terinspirasi dari kata aroma yang berarti keharuman dan ia yang berarti beliau atau dia. Ia ingin parfumnya bisa menjadi identitas dan ekspresi diri bagi setiap orang yang memakainya. Ia juga memberi nama-nama yang kreatif dan inspiratif untuk setiap varian parfumnya, seperti Aromaia Passion, Aromaia Joy, Aromaia Dream, dll.
Farhan mulai mempromosikan parfumnya melalui media sosial, website, blog, podcast, dan youtube. Ia juga mengirimkan sampel parfumnya kepada beberapa influencer, selebriti, media, dan komunitas pecinta parfum. Ia mendapat banyak feedback positif dan respons yang luar biasa dari mereka. Banyak orang yang tertarik untuk mencoba dan membeli parfumnya. Farhan pun mulai menjual parfumnya secara online maupun offline. Ia bekerja sama dengan beberapa toko online, offline, dan distributor untuk memasarkan parfumnya.
Dalam waktu singkat, Aromaia menjadi salah satu brand parfum lokal yang paling populer dan dicari di Indonesia. Parfum-parfum buatan Farhan mendapat banyak penghargaan dan apresiasi dari berbagai pihak. Farhan juga mendapat banyak tawaran untuk bekerja sama dengan brand-brand ternama lainnya. Farhan merasa sangat bangga dan bersyukur atas pencapaiannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa hobinya bisa menjadi bisnis yang sukses.