[caption id="attachment_261017" align="aligncenter" width="500" caption="hujan (http://lelakimiskinsombong.wordpress.com/2010/01/29/hujan/)"][/caption] Malam itu dingin. Di luar hujan deras. Guntur menggelegar. Kilat menyambar. Aku sedang membaca buku horor di dalam kamar. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. TOK... TOK... TOK... "Buka pintu! Aku datang!" "Siapa kau?" "Buka pintu dulu. Nanti kau tahu." "Ini tengah malam. Siapa kau" "Buka pintu dulu. Nanti kau tahu." "Aku takut. Aku tak mau buka pintu." "Kenapa mesti takut?" "Aku tidak mengenalmu." "Buka pintu dulu. Nanti kau tahu." "Tapi katakan dulu, siapa kau?" "Mana bisa aku mengenalkan diriku? Sedangkan kau sendiri tak mau berusaha mengenalku." "Aku mau mengenalmu, justru itu aku bertanya: siapa kau?" "Buka pintu dulu. Aku tidak ingin mengenalkan diriku tanpa saling bertemu muka. Kau mesti tahu aku dulu." "Siapa kau? Kau siapa?" "Buka pintu dulu. Nanti kau tahu." "Tidak! Aku tak mau membuka pintu." "Bukalah!" "Tidak!" "Buka!" "Tidak!" "Baik. Kalau kau tak mau membuka, aku sendiri yang akan membukanya." "Kau takkan bisa! Pintu itu terkunci rapat." "Aku pasti bisa." "Mustahil!" "Kau tak percaya? Lihatlah!" GUBRAKKKK...!!!! "Aduuuuhhhh... sakiiitttt..." Tiba-tiba aku terhenyak. Mataku masih tertutup. Kok seperti suara wanita? Bisik hatiku. "Nobitaaaaa.... banguunnn! Ini Tante!" Aku membuka mata. Mengucak-ngucaknya. Badanku basah keringatan. Aku terperanjat. "Tante?!!! Ngapain tidur di samping saya?" "Jangan tanya kenapa..! Lihat nih, mataku jadi benjol kamu pukul." Ya ampun, tanganku memukul telak mata Tante. Aku panik melihat Tante hanya memakai gaun tidur transparan. Tapi lebih panik lagi melihat kancing celanaku terbuka. Tanpa pikir panjang. "Tante, keluar sekarang! Kalau tidak, aku bilang sama ibu kost." "Lho, ibu kost kan aku." Aku kacau. Belum tersadar betul dari mimpi. Aku berlari ke kamar mandi. Cuci muka seperlunya. Lalu balik lagi. "Tante, ibu kostku yang cantik. Tolong keluar ya.." Kataku sopan. Si Tante akhirnya keluar sambil memegang matanya yang memerah. Aku tutup pintu. Aku kunci rapat-rapat. Aku menghela napas. Aku berpikir sejenak.
Ternyata sebelum tidur aku LUPA KUNCI PINTU.
Terimakasih, Tuhan. Kau telah membangunkanku lewat mimpi tadi. Kataku dalam hati.
***
NB : Kisah anak kost yang paling menegangkan. (Teman dari teman lagi). :D
Kisah lainnya:Â Ayo, Pulang!
Tante, Ijinkan Aku Menjadi Korbanmu! (Nobita & Tante Bonita)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H