Terkadang di sebuah jalan seseorang terlihat leluasa
Tapi di tikungan berbeda ia tak punya kuasa
Seperti aku
***
Aku adalah subjek yang superior ketika berjalan di mata ruang
Tapi inferioritas menghantui ketika ditilik dalam waktu
***
Aku adalah makhluk merdeka dalam spasial
Tapi dalam durasi dan interval dibatasi oleh keharusan universal
***
Setiap orang harus tau kapan memulai sesuatu dan kapan harus berhenti
Pemeberhentian ini bukanlah akhir dari perjalanan
Bukan pula puncak dari sebuah kemenangan
***
Bukan ungkapan "ya sudahlah"
Bukan pula titik dari sebaris kalimat
***
Pemberhentian ini adalah coda
Tempat untuk beristirahat menghela napas
Atau menghirup secangkir kopi yang harum dan panas
***
Tempatku menggelar sajadah dan melaksanakan shalat
Mengingatkan kembali bahwa aku tak lebih dari segumpal darah
Prelude dari mani yang kotor... Adam (tanah)
***
Dan dari Adam-an itu aku bersiap kembali menapak
Memulai penulisan dan pembacaan baru kehidupan
***
Mengumpulkan segmen-segmen kesalahan selama interlude
Lalu meletakkannya di dalam tanda kurung dan garis silang
***
Tak ada penilaian atau penetapan yang stagnan
Tak ada kepastian seperti logika identitas Aristotelian
***
Dan ku aliri hidup dengan pembukaan kemungkinan-kemungkinan
Yang akan kumainkan menjadi kenyataan dan 'kemungkinan'
***
Persimpangan Lampu Merah, 29-08-2010
Panta Rhei Persona
Mysterium Tremendum et Fascinosum
Paraskevidekatriaphilia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!