Kau begitu indah
Di depanku
Ku rasa begitu hina
Di depanmu
Ku kirimkan saja
Boneka daging tanpa kelamin
Agar kau bisa merasa
Pedih dagingku menanah darah
Kau tak bisa jadi milikku
Ku bungkus pilu dalam teluh
Ku seduh voodoo di tubuh sendu
Lalu ku matangkan di dadamu
Ku tancapkan karat kebencian paku-paku
Mengorek usus gigi-gigi ngilu
Kuku-kuku hitam yang risau
Mencabik daging denyut kaku
Ngerayangi nadi pasi urat orok
Menghirup leleran leler perawan ruh
Cinta..
Kau bukan milik sesiapa
Kau hanya tumbal sia-sia
Dari cinta yang kau buat nganga
*
Rumah Dukun Santet, 050311
Fiksi Lebih Berharga Dari Sekedar Filosofi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H