Mohon tunggu...
Haz Algebra
Haz Algebra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang hamba dari semua insan besar, juga hamba dari para pecundang. Menulis untuk meninggalkan JEJAK! [http://hazbook.blogspot.com/]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tembakau di Puting Susu

3 Oktober 2010   19:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika mentari menukikkan cahayanya di langit timur. Aku terbangun. Merengek minta dekapan. Rengekanku mengundang langkah kaki cantik dan seksi. Tangannya mulai menyibak tirai kelambu. Rambutnya masih acak-acakan. Terurai memanjang menutupi punggung belakang. Tubuhnya hanya terbungkus kain jarik dan BH. Dia meraih tubuhku dengan perlahan. Tangannya sangat lincah. Tapi dia agak terkejut setelah tangan kanannya meraih daerah kemaluanku. Basah. Tapi dia malah tersenyum. "Ah, kau memang pintar membuatku repot, sayang. Sebagai hukuman, aku ingin mengecup keningmu." Aku hanya menatapnya. Kemudian aku mulai memejam. Sekejap kecupan itu berbau alkohol. Ritual pembuka yang ditunaikannya membuatku nyaman. Kemudian, dia mulai menyembulkan payudara kirinya dari dalam BH, dan mulai mendekatkan dibibirku. Aku menawa singkat. Benda montok itu pun kuhisap dengan penuh hasrat. Puting warna gelap itu mengairi aku dengan air susu kehidupan. Tapi entah kenapa, kenikmatan gunung yang menggelantung di dada itu tak terasa. "Ooeek, ooeek." Mulutku hanya bisa merengek. Tangisanku memecah sunyi hingga kidung favoritku ia dendangkan : "pok ame ame belalang kupu kupu, pok biar rame pagi pagi minum susu". Tak ada komentar yang dapat aku ucapkan padanya. "Kenapa aku hanya mendapati wajah Mbok Ijah dikala malam dan hanya mendapati wajahmu saat pagi hari dengan apek tembakau di puting susumu, ibuku yang cantik?" Mulutku bergumam dalam bahasa para bayi. Hanya sepi yang membisu mengantar maksudku ke dalam dada ibu. [caption id="attachment_277778" align="aligncenter" width="192" caption="Siapa yang meninggalkan apek tembakau di puting ibu? (http://mediasehat.com)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun