TRIBUNKALTIM.co.id - Pendeta Florida yang semula membatalkan rencana pembakaran Al Quran, Kamis malam waktu setempat, mengatakan, ia akan memikirkan ulang keputusannya. Pernyataan terbaru Pendeta Terry Jones itu muncul setelah seorang pemimpin Muslim mengatakan, pendeta itu telah salah mengumumkan bahwa pusat Islam yang akan dibangun di dekat lokasi Ground Zero di New York akan dipindahkan sebagai bagian dari kesepakatan. Klik di sini. Jones menegaskan, pihaknya "membatalkan sementara" acara pembakaran Al Quran setelah dia diberitahu oleh Musri (pemimpin komunitas Muslim Florida Tengah) tentang sebuah kesepakatan untuk memindahkan masjid di New York. "Saya sungguh sangat kecewa dan sangat terkejut karena jika ini ternyata benar, dia (Musri) jelas-jelas berbohong kepada kami," kata Jones Kamis malam. [caption id="attachment_255016" align="alignleft" width="300" caption="Donald Trump (http://www.thequoteblog.com)"][/caption] Entah ini adalah sebuah strategi yang telah mengelabui Terry Jones, namun sepintas kelihatan telah berhasil menghentikan "sementara" proyek tandingan Jones itu untuk menggagalkan proyek pembangunan Islamic Center di Ground Zero New York. Akan tetapi, ada-ada saja usaha oknum-oknum (untuk tidak menyebut "Amerika") untuk tetap menggagalkan proyek tersebut. Selain pembatalan pembakaran Al Quran akan ditinjau kembali dengan menunggu konfirmasi dalam waktu 24 jam mengenai issue adanya jaminan dari seorang pemimpin Muslim setempat bahwa pusat Islam di New York akan dipindahkan. Kini giliran pengusaha sekaligus selebritis Donald Trump yang mencoba bermain cantik untuk menggagalkan proyek pembangunan pusat kegiatan Muslim di Amerika. Dengan dalih mencoba mengakhiri perdebatan panas antara berbagai kalangan, pemilik acara serial realty show TV "The Apprentice," menawarkan diri untuk membeli bangunan yang sedianya dialokasikan untuk proyek itu. Trump menulis sebuah surat kepada investor bangunan Lower Manhattan, yang berlokasi dua blok dari situs yang dikenal sebagai "Ground Zero" itu, dengan menawarkan harga 25 persen lebih besar dari harga bangunan tersebut. "Saya membuat penawaran ini sebagai warga kota New York dan warga negara Amerika Serikat, bukan karena saya merasa lokasi itu merupakan lokasi yang bagus, tapi karena hal itu telah memicu situasi yang serius, panas, dan berpotensi memecah belah dalam pandangan saya, dan akan bertambah buruk terus," tulisnya. (NEW YORK, tribunkaltim.co.id) Hingga reportase ini dipublish, belum ada konfirmasi mengenai berhasil tidaknya usaha Trump ini untuk mengambil alih proyek tersebut. Akan tetapi, jika ini tidak berhasil, siapa lagi "pahlawan" yang akan muncul berikutnya untuk terus menggagalkan proyek pembangunan Islamic Center di Ground Zero New York tersebut? Mari terus menyimak! [caption id="attachment_255014" align="aligncenter" width="500" caption="Donal Trump (http://cityofatlantic.files.wordpress.com/)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H