Mohon tunggu...
Hazal
Hazal Mohon Tunggu... Guru - Peneliti Karya Sastra

Anak sholeh kelahiran '96. Asal kota Raha kabupaten Muna. Senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dahsyat! Ketika Mata Saling Menatap, Angin pun Berubah Arah

10 April 2024   14:06 Diperbarui: 10 April 2024   14:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah kusiapkan rencana kunjungan itu. Dalam angan, seperti gelap yang merindukan bulan. Ya! Harapan itu cukup besar. Mungkinkah bulan akan mengikhlaskan cahayanya?

Tidak datang atas nama kejutan. Kutitipkan pesan pada seekor merpati. Kalimat tawa sebagai pelebur suasana. Rupanya pesan itu disambut dengan dingin.

Masih terbayang dalam ingatan. Ketika mata itu sebelum akhirnya saling menatap. Sebuah canda dan kebahagiaan masih terasa kuat. Memperlihatkan segala apa yang dialami dan segala kondisi yang mewakili tentang diri tanpa diminta.

Telah kupahami bahwa itu adalah sikap yang membawa makna tertentu. Setelah semua dapat diterima dengan ikhlas, sebagai bentuk ketulusan. Tapi rupanya arah angin kini berubah setelah mata itu saling menatap.

Entah apa yang ditatap lantas kemudian berubah arah. Tentu saja mesti sadar bahwa kita tidak punya kemampuan untuk mengatur kemana angin harus berhembus.

Jauh di tengah laut, seorang nelayan dengan perahu kecil telah membentangkan layarnya, berharap angin membawanya ke tempat yang ia inginkan. Berlabuh dalam kenyamanan di tepi pantai terindah. Indah karena di sana lah taman bunga akan terbentuk.

Ya! Telah lama terukir deretan aksara dari bibir seorang pelaut. Melayang ke angkasa, mengetuk pintu langit. Akan sangat egois ketika memaksakan Tuhan untuk menumbuhkan sebutir benih pohon liar di balik taman bunga.

Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan. Bahkan jauh sebelum selembar daun itu jatuh, mekar dan layunya bunga, telah tertulis dalam buku rahasia. Demikianlah Tuhan menunjukan kuasaNya. Maha suci Allah yang telah menciptakan kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun