Ada sebuah video viral di tiktok, tampak orang yang berjubah mengusir seorang pemabuk yang hendak ikut sholat subuh di mesjid. Wah, bulan ramadan kok ada yang seperti itu?
Apa hanya saya yang bersedih ketika melihat adegan demikian? Sejak kapan islam memerintahkan untuk membenci para pendosa dan ahli maksiat?
Lantas mesjid itu punya siapa? Bila itu punya Allah seharusnya tidak ada yang berhak mengusir orang yang hendak bertaubat. Atau mungkin, dia merasa itu adalah mesjidnya sehingga merasa berhak mengusir seorang pemabuk?
Bagaimana mungkin ada yang meniadakan sifat Tuhan berupa Al-Ghaffar yang berarti Maha pengampun. Jangan merasa suci atau merasa tidak ada dosa dalam dirimu, sehingga kamu begitu membenci seorang pemabuk.
Tuhan saja mau menerima siapapun yang bertaubat, lantas kok bisa seorang manusia biasa, menolak ketika orang mabuk ikut sholat subuh di mesjid.
Aku bahkan tidak mengerti dengan kondisi zaman sekarang ini. Jubah panjang yang dikenakan ternyata tidak mampu mewakili adab dalam dirinya.
Bukankah lebih baik jubah itu diganti dengan kain kafan? Menurutku adegan yang ada di video viral tersebut telah menodai ajaran islam.
Tapi entah lah, aku adalah hamba yang fakir akan ilmu, tapi sungguh nurani saya bersedih ketika menyaksikan video tersebut. Cukuplah Tuhan yang tahu siapa yang benar siapa yang salah.
Dalam momen ramadan ini kita mestinya senantiasa mengevaluasi diri masing-masing. Pastikan tidak ada rasa benci terhadap orang lain. Tentunya juga mesti memaafkan orang yang pernah melakukan kesalahan  terhadap kita. Di bulan ramadan inilah momen yang paling tepat untuk saling memaafkan satu sama lain.
Bukan hanya itu, juga mesti saling mengingatkan. Terutama para pemabuk juga mesti diingatkan dengan penuh kelembutan sehingga jiwa mereka tersentuh dan mau bertobat, bukan justru mengusir para pemabuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H