Mohon tunggu...
Hayyu Salzhabillah Al Faizi
Hayyu Salzhabillah Al Faizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang

Passionate in Busineess and Management

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kolaborasi Forbis IKPM Malang x HIPMI PT UMM Bangkitkan Semangat Wirausaha Muda

3 Desember 2023   01:25 Diperbarui: 3 Desember 2023   02:00 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

MALANG–Forum Bisnis IKPM Gontor Malang bersama HIPMI PT Universitas Muhammadiyah Malang menggelar acara Forbis Summit 2023 pada Sabtu (15/07/23) di Cafe Pasadena Malang. Forbis Summit pada tahun ini terbagi menjadi dua segmen, yakni pameran produk UMKM dan talkshow inspiratif dengan mengusung tema “Inspiring, Empowering, and Connecting”. Acara yang ditujukan bagi para mahasiswa UMM dan anggota HIPMI PT UMM bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang kewirausahaan, serta memberikan inspirasi dari pemateri yang telah sukses di dunia kewirausahaan kepada para peserta. Samsul Huda selaku Ketua Umum HIPMI PT UMM berharap, "Semoga event kerja sama antara HIPMI PT UMM dengan Forbis IKPM Malang ini menjadi awal kerjasama yang besar selanjutnya”.

Pameran produk Forbis Summit 2023 digelar mulai pukul 13.00 sampai 16.00 WIB. Terdapat 5 tenant produk UMKM yang digunakan. Beberapa produk dipamerkan mulai dari bidang pertanian, fashion, hingga makanan. Beberapa produk UMKM itu seperti produk instalasi hidroponik, pakaian, jam tangan, salad buah, dan pie dipamerkan dalam acara ini. Di waktu yang sama dengan digelarnya pameran produk ini, panitia pun mengadakan talkshow inspiratif untuk membangkitkan semangat anak muda dalam berbisnis. 

Talkshow seputar bisnis pada event kali ini mengundang dua pembicara yang telah ahli di bidangnya, yakni Hena Tri Wulandari selaku founder HTW Moeslim Design  dan M. Syauqi Haris selaku CEO PT Narasumber Teknologi Indonesia. Dihadiri oleh 50 peserta, acara ini dibawakan meriah oleh moderator Elliyana yang merupakan runner up 1 Duta Pariwisata Jawa Timur 2022. Sebagai pembuka, materi pertama yang dibawakan oleh Hena Tri Wulandari membahas mengenai awal mula merintis bisnis diawali dari sebuah mimpi besar  yang dimiliki. 

“Awal mulai ketika memulai bisnis pasti memiliki mimpi yang besar. Dari mimpi besar itu, kita mempunyai niat untuk menjalankan bisnis dengan melihat peluang yang ada. Saat pandemi di mana banyak orang yang mengira bahwa bisnis menurun, tapi saya malah sebaliknya. Saya merasa banyak peluang bisnis yang muncul. Pada saat itu, masker sangat booming. Akhirnya, saya memutuskan untuk membuat masker dan dari basic orang tua saya juga berada di bidang fashion”, ujar Hena. 

Berbanding terbalik dengan Hena, CEO dari PT Narasumber Teknologi Indonesia ini menyampaikan bahwa ia memulai bisnis tanpa ada niat sebelumnya. Dengan latar belakang yang ia miliki di bidang IT, awalnya membuat web Narasumber.id tidak ada niatan buat perusahaan seperti itu. “Buat web narasumber hanya untuk portofolio, tapi ternyata dari itu malah jadi undangan dari beberapa orang”, ucapnya. Melihat potensi yang awalnya iseng malah menghasilkan apalagi pada pandemi covid-19 saat itu, kini ia telah menekuni bidang usaha jasa digitalisasi UMKM itu.

Sebagai penutup, Haris menuturkan beberapa saran untuk anak muda. “Menjalankan bisnis tidak bisa ikut pelatihan, seminar langsung kaya itu tidak bisa. Semakin bisnis gagal, jangan sampai patah semangat. Pengalaman sangat berharga, bisnis harus ada tantangannya dan punya perencanaan”, tuturnya. Menurut Haris, kegagalan dalam perjalanan bisnis adalah hal yang sangat berharga. Mitigasi risiko juga tidak kalah penting, kita bisa mempersiapkan solusi untuk mengatasinya dan bisa mengevalusi untuk perbaikan kedepannya. 

Menanggapi hal itu, Hena selaku founder HTW Moeslim Design menambahkan. Menurutnya, dalam berbisnis itu pasti ada pesaing. “Meskipun bisnsis yang kita jalankan memiliki pesaing, namun kita memiliki ciri khas. Kita harus tetap mempertahankan ciri khas dari bisnis kita dimana ciri khas tidak pernah mati”, katanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun