Kurikulum merdeka diterapkan sebagai upaya pengendalian krisis pembelajaran (loss learning) akibat dari pandemi COVID-19. Dalam penerapan kurikulum merdeka, siswa dituntut untuk membuat atau melaksanakan suatu projek. Kegiatan proyek pada kurikulum merdeka ini yaitu salah satunya dengan melaksanakan kegiatan P5 (Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila).
Pendekatan STEAM untuk P5 merupakan salah satu upaya agar guru berperan aktif dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Sehingga pengabdian masyarakat pada pelatihan pembelajaran STEAM untuk proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bagi guru-guru diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan pelatihan STEAM bagi guru-guru Kimia yang tergabung dalam MGMP Jakarta Selatan 2 di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat ini diketuai oleh Tritiyatma Hadinugrahaningsih dengan anggota Yuli Rahmawati dan Hayyun Lisdiana, serta dibantu oleh 2 orang mahasiswa yaitu Rifky Maulana Dimyati dan Lia Marsya Fazliana. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di SMA Negeri 70 Jakarta yang berada di Jalan Balungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Pendekatan STEAM dapat dilakukan salah satunya dengan cara menggunakan metode pembelajaran project based learning, dimana akan terjadi interaksi kolaboratif dalam kelompok kerja sehingga siswa dapat membuat suatu proyek yang membuat soft skills siswa berkembang” jelas Hayyun Lisdiana.
Pengabdian masyarakat tersebut terfokus pada pengembangan kompetensi bagi guru-guru MGMP Kimia Jakarta Selatan 2 dalam melaksanakan pembelajaran, khususnya pada kurikulum Merdeka terkait Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Sehingga diharapkan dapat menjadi inovasi dalam membantu guru menerapkan kurikulum baru, mengembangkan keterampilan abad ke-21 bagi siswa, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas pembelajaran kimia di sekolah.
Pelatihan dilakukan secara luring yang diikuti oleh 40 guru. Kegiatan dimulai dengan mengeksplorasi pemahaman guru kimia mengenai pembelajaran STEAM. Pelatihan ini berfokus pada tiga pokok bahasan yaitu Pendahuluan, STEAM Education dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta model pembelajaran dilemma-STEAM. Pada sesi pendahuluan, dijelaskan terlebih dahulu latar belakang pembelajaran STEAM.
Sesi selanjutnya dijelaskan terkait definisi dari pembelajaran STEAM, Proyek Penguatam Profil Pelajar Pancasila dan integrasi keduanya. Pada sesi ini peserta diberikan gambaran terkait STEAM dan contoh-contoh proyek untuk siswa yang terintegrasi dengan STEAM khususnya untuk Proyek Penguatan Pancasila, serta sesi terakhir yaitu membuat rancangan model pembelajaran STEAM secara berkelompok yang terdiri dari 4-5 orang Guru Kimia dari MGMP Selatan 2 yang berasal dari sekolah yang berbeda kemudian beberapa kelompok memaparkan hasil rancangan pembelajaran STEAM yang telah dibuat agar bisa didiskusikan bersama.
Model pembelajaran ini telah dipublikasi di beberapa jurnal nasional dan internasional melalui proses penelitian yang menunjukkan hasil pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi, menggunakan teknologi, serta meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Peserta antusias dengan penyelenggara pelatihan ini dan sangat berharap pembimbingan dalam penerapan di pembelajaran dan penelitian pembelajaran STEAM. Kegiatan ini selanjutnya akan dikembangkan di masa yang akan datang agar program studi Pendidikan Kimia UNJ dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran kimia yang selanjutnya berdampak kepada kompetensi siswa sebagai generasi masa datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H