Mohon tunggu...
Hayyulal Khusna
Hayyulal Khusna Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi semester 3, IAIN Jember, jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Saat Pancasila dan Filsafat Terintegrasi

18 Desember 2019   08:23 Diperbarui: 18 Desember 2019   08:29 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: keepstudy.org

Sebelum membahas tentang apa hubungan Pancasila dengan filsafat Ilmu, maka lebih dulu kita akan membahas apa sih itu filsafat ilmu?

Filsafat merupakan ilmu yang mendasari dari ilmu-ilmu yang lain. Sedangkan filsafat ilmu merupakan suatu pemikiran terhadap persoalan-persoalan mengenai segala macam cabang ilmu dalam segi kehidupan manusia.

Salah satu peran dari filsafat ilmu yaitu sebagai sumber pengetahuan yang mempunyai keterkaitan pada nilai-nilai Pancasila, dimana Pancasila tersebut sebagai dasar dari hukum- hukum negara kita.

Berikut apabila dirinci satu persatu keterkaitan filsafat ilmu dengan nilai-nilai dalam Pancasila:

1. Sila pertama: ketuhanan Yang Maha Esa
Pada sila yang pertama ini mempunyai keterkaitan terhadap sila-sila berikutnya, karena pada sila ini mengajarkan kepada kita untuk saling menghormati antar sesama walaupun mempunyai agama yang berbeda dan tidak diperkenankan untuk bersikap diskriminasi dalam perbedaan suku, ras dan agama.

2. Sila kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab
Pada sila ini kita harus menghargai persamaan hak dan kewajiban antar sesama, karena setiap manusia mempunyai perbedaan pendapat.

3. Sila ketiga: persatuan Indonesia
Pada sila ini kita diharuskan untuk mendahulukan kepentingan negara dibanding kepentingan pribadi kita, misalnya yaitu seperti mentaati peraturan lalulintas, maka kita harus menaati peraturan tersebut dan tidak boleh egois atau seenaknya sendiri untuk melanggar peraturan tersebut. Karena jika kita dapat menaati peraturan tersebut maka kita akan terhindar dari bahaya diperjalanan.

4. Sila keempat: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Dalam sila ini, mengisyaratkan bahwa dalam mengambil keputusan yaitu dengan musyawarah mufakat yang mementingkan prinsip demokrasi.

5. Sila ke Lima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dalam sila ini menjelaskan tentang perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap kekeluargaan, gotong royong, bersikap adil, dan saling menghormati antar sesama. | KH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun