Mohon tunggu...
Hayyina Mazida
Hayyina Mazida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tafsir Surat Al Masad dalam Kitab Shofwatu At Tafsir

1 April 2024   09:09 Diperbarui: 1 April 2024   09:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Surah Al-Masad, juga dikenal sebagai Surah Al-Lahab, adalah surah yang terdiri dari lima ayat yang turun di Mekkah. Surah ini berisi ucapan kepada Abu Lahab, yang merupakan paman Nabi Muhammad SAW, mengatakan bahwa tangan dan istrinya akan binasa. Surah ini juga mengingatkan Abu Lahab bahwa harta dan usaha yang dia miliki tidak akan berguna baginya dan ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Istrinya juga disebut sebagai pembawa kayu bakar dan penyebar fitnah. Surah Al-Masad bernama "tali yang terbuat dari sabut" dalam bahasa Inggris

Surat Al Masad termasuk surat Makkiyah, dan juga bisa dinamakan surat Al Lahab ataupun surat tabat. Surat ini menceritakan kehancuran Abu Lahab yang menjadi musuh Allah dan rasul-Nya. Ia (Abu Lahab) sangat memusuhi Rasulullah Saw. Ia (Abu Lahab) meninggalkan kesibukannya dan ia mengikuti Rasulullah Saw untuk mengacaukan dakwahnya. Ia juga menghalangi orang" untuk beriman kepadanya. Ayat ini mengancam Abu Lahab di akhirat dengan api yang menyala-nyala lalu ia dimasukkan dan dibakar dengannya. Ayat ini menggabungkan Abu Lahab dan istrinya dengan siksa. Surat ini mengkhususkan istrinya jenis siksa yang sangat pedih,yaitu lehernya ditali dengan sabut ia ditarik,dihina, dan dihancurkan di dalam neraka.

( ) pengertiannya ialah hancurnya abu Lahab dengan kesengsaraaN.  ( ) Gagal,rugi, dan dzalim perbuatannya. () Pengertiannya benar-benar sengsara dan rugi. Yang pertama ialah doa, dan yang kedua adalah pemberitahuan sesuai firman Allah:

Para mufassir berkata kerugian ialah kerusakan yang mengakibatkan kesengsaraan, dan yang dimaksud tangan ialah pemiliknya, dikarenakan kebiasaan bangsa arab dalam mengungkapkan keseluruhan sesuatu dengan bagian dari sesuatu itu. Abu Lahab ialah "Abdul Uzza bin Abdul Muthalib", paman Nabi Saw dan istrinya yang picak "Ummu Jamil" saudara perempuan Abu Sofyan, dan sungguh keduanya sangat memusuhi Rasulullah. Ketika ia mendengar surat ini turun tentang suaminya dan dirinya. Lalu ia datang menemui Rasulullah yang ketika itu beliau duduk di masjid sekitar Kakbah bersama Abu bakar. Dan di tangannya (Ummu Jamil) terdapat bongkahan batu, ketika ia mendekat kepada Rasulullah, Allah menjadikan pandangannya tertutup dari melihat Rasulullah kecuali Abu bakar, maka ia (Ummu Jamil) berkata "hai Abu bakar! Kuberi tahu bahwa temanmu itu menghinaku. Maka demi Allah jika aku bertemu dengannya aku akan memukulnya mulutnya dengan batu ini" kemudian ia bersenandung: kepada Si dicela kita menentang, dan perintahnya kita enggan melakukan, dan kita benci agamanya.

Kemudian ia pergi, lalu Abu bakar bertanya: ya Rasulullah! Apakah Anda melihatnya dan apakah ia melihat anda?. Nabi menjawab: sungguh Allah menjadikan pandangannya tertutup kepadaku. Dan orang2 Quraisy menghina Rasulullah dengan pengganti . Dan Rasulullah bertanya: apakah kalian tidak takjub, bagaimana Allah memindahkan keburukan orang2 Quraisy?. Mereka mencaci dan mengejek dengan lafadz , dan sungguh aku !?. Al-khazin berkata apabila kamu bertanya kami tidak mengetahui alasan julukan yang mulia lagi terhormat, maka jawabannya ada beberapa macam:

Pertama, ia terkenal dengan julukannya itupun juga bukan nama aslinya, apabila ia diceritakan dengan nama aslinya maka ia tidak dikenal.

Kedua, karena nama aslinya adalah Abdul Uzza, maka namanya diganti dengan julukan. Karena namanya mengandung kesyirikan. Sesungguhnya nama Al-'Uzza ialah berhala, maka dari itu ibadah tidak bisa disandarkan kepada berhala.

Ketiga, sesungguhnya ia penduduk neraka, hartanya ke neraka, dan neraka sifatnya menyala-nyala. Saya sepakat bahwa keadaannya menjadi julukannya, dan ia cocok dengan julukan tersebut.

                         ( ) tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang ia usahakan atau tidak bermanfaat baginya hartanya yang ia kumpulkan dan bukan juga kemuliaannya yang ia peroleh. Ibnu Abbas berkata ( ) dan apa yang ia peroleh dari anak-anaknya (laki-laki) dan sesungguhnya anak seorang itu dari apa yang ia peroleh. Diriwayatkan ketika beliau memanggil kaumnya untuk beriman. Abu Lahab berkata "Apabila yang dikatakan keponakanku (Muhammad) adalah sesuatu yang benar, sesungguhnya aku menebus diriku dari azab dengan hartaku dan anak-anakku. Surat ini turun (Al lahab), alusi berkata sesungguhnya Abu Lahab  punya tiga anak yaitu Utbah, Mu'tab dan Utaibah. Sudah masuk Islam kedua yg pertama (Utbah dan Mu'tab) di hari perjanjian mekkah dan mereka mati. Sedangkan Utaibah belum masuk islam dan Ummu Kultsum (anaknya Rasulullah) adalah miliknya.  dan saudaranya  (Ruqoyyah) adalah milik saudaranya (Utbah). Maka turunlah Surah Al-Lahab. Kemudian Abu Lahab berkata kepada mereka berdua "kepalaku dan kepala kalian berdua itu haram ketika kalian belum men-Talaq kedua anak Nabi Muhammad" maka, mereka berdua mentalaq kedua putri Rasulullah.

            Dan ketika Utaibah ingin  pergi ke Syam bersama ayahnya (Abu Lahab), dia berkata "aku betul-betul datang kepada Muhammad dan akan menghinanya." Maka dia datang kepada Nabi Muhammad dan berkata " Wahai Muhammad, sesungguhnya aku ingkar terhadap bintang apabila ia terbenam." Kemudian dia mendekat pada Muhammad, dan dia meludah di depan nabi, dan dia men-Talaq anak perempuannya yaitu Ummu Kultsum. Kemudian Nabi Muhammad marah dan dia berdo'a ( ) "Ya Allah kuasakan atasnya anjing diantara anjing-anjing Mu" maka setelah itu Utaibah tadi mati diterkam singa, karena Rasulullah telah membacakan do'a tadi. Dan abu lahab tewas setelah perang badar. Dalam tujuh malam (selama tujuh malam itu dia sakit) dengan sakit yang cepat menular, seperti wabah yang disebut dengan . Kemudian sakitnya itu berkelanjutan sampai tiga hari hingga akhirnya dia meninggal (meninggal dalam keadaan belum dikubur) sendirian dirumahnya sampai berbau busuk. Kemudian masyarakat sekitar mengetahui tentang kematiannya, tetapi mereka hanya membuat lubang untuknya. Ketika lubang itu telah dibuat masyarakat tidak langsung memakamkan dan menyentuhnya untuk segera di kubur dikarenakan mayatnya sudah berbau busuk. Mereka measukkan mayatnya kedalam lubang di dorong menggunakan tongkat. Kemudian dia di lempari batu dari kejauhan, tujuannya yaitu agar mayatnya yang busuk itu tertutup dan tidak tercium baunya lagi. Jadi itu terpaksa dilakukan karena di dalam Al-Qur'an telah di jelaskan seperti itu.

            ( ) ia akan masuk neraka Hamiyah, yang mudah terbakar dan dengan api yang menyala sangat besar. Yaitu  neraka Jahannam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun