Mohon tunggu...
Hayyik Lana
Hayyik Lana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blog Pribadi

semakin hari haruslah semakin berilmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Pola Hidup Gotong Royong Selama Pandemi COVID 19

4 Juli 2021   13:35 Diperbarui: 4 Juli 2021   14:23 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selama mengikuti mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di semester 2 ini, Saya mendapatkan ilmu yang dapat kita terapkan secara langsung pada kehidupan bermasyarakat. Salah satunya yaitu hidup bergotong royong di lingkungan mayarakat. Saya rasa hal ini seharusnya disadari oleh tiap-tiap orang dalam bermasyarakat. Apalagi dengan keadaan yang cukup miris seperti saat ini, lonjakan angka orang terpapar Covid 19 naik cukup drastis. Ketika seseorang dinyatakan positif dari hasil tes swab maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan isolasi mandiri dirumah, tentunya dalam keadaan tersebut penderita covid 19 akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan-bahan pokok untuk keberlangsungan hidupnya. Nah, pada saat inilah peran lingkungan sangat penting, yaitu dengan membantu memenuhi kebutuhan pasien covid 19 dan juga memberikan dukungan berupa semangat dan doa. Selain itu juga Gerakan JOGO TONGGO seperti apa yang disampaikan oleh bapak Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar Pranowo, S.H, M.IP selaras dengan prinsip Gotong Royong yang disampaikan di mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Seperti namanya Program JOGO TONGGO ini mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma kepada mereka yang tertular. Sehungga diharapkan dari program JOGO TONGGO ini masyarakat semakin peduli terhadap masyarakat disekitarnya, dan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan virus Covid 19. 

Namun, pada realita nya di masyarakat tidak sedikit diantara mereka yang masih membuat stigma sosial  mengenai covid 19 ini sehingga gotong royong tidak terlaksana dengan baik di masyarakat. Stigma sosial ini mulai muncul dikarenakan Covid 19 ini merupakan penyakit baru yang ditemukan, selain bisa menular dengan cepat covid 19 ini belum ditemukan obatnya dan berujung hingga kematian. Hal ini memicu timbulnya stigma sosial. Stigma ini mendorong seseorang untuk menyembunyikan penyakit untuk menghindari diskriminasi. Tentunya kondisi ini sangat meresahkan masyarakat sekitar kita dan juga mempengaruhi penanganan penyebaran virus covid 19 di masa pandemi seperti ini. Perilaku masyarakat dalam mengucilkan dan menjauhi pasien covid 19 bisa juga terjadi karena timbul rasa ketakutan. 

Oleh Karena itu, Mari bersama-sama sadari dari bahaya Stigma Sosial Covid19. Karena, dampak yang ditimbulkan akan semakin memperparah keadaan. Diantaranya, Stigma Negatif ini akan membuat orang tidak mau melapor kepada satgas setempat, Membuat orang menyembunyikan status kesehatanya hal ini akan membuat masyarakat resah, Membuat orang enggan memeriksakan diri karena takut di-covid-kan, Membuat orang kabur saat akan diperiksa, diobati atau dikarantina, sehingga dapat memperbesar risiko penularan di masyarakat, dan juga dapat meningkatkan stress kepada yang bersangkutan maupun orang disekitarnya sehingga muncul perilaku yang tidak diharapkan atau membahayakan.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun