Hal yang paling menyendihkan bagiku adalah saat aku benar - benar mencintainya dan saat itu juga dia berpaling dariku untuk ke sisi orang lain dan itu yang membuatku benar - benar kecanduan denganmu begitu juga dengan masa lalu. aku merasa bahwa aku salah mencintai seseorang dan aku merasa bahwa hidupku ingin ku akhiri sampai seperti ini saja :) tapi alhamdulillah, otakku masih berpikir bahwa tak selamanya hal dapat diakhiri dengan cara seperti bunuh diri karena, ini semua hanya cobaan yang sedang mengujiku dengan cobaan ini aku juga dapat mengukur seberapa ketegaranku saat aku sedang diuji masalah perasaan yang harus dikorbankan untuk mengikhlaskan seseorang yang memang seharusnya dia bukan untukku, SEKARANG! Aku sudah benar berpikir seperti ini, karena aku masih butuh jangka waktu panjang untuk bersenang - senang dengan teman - teman. Begitu juga dengan keluarga tercinta. Tapi kenapa selama ini aku masih menangisi hal yang seperti ini? :') masih mengharapkan hal yang tak seharusnya ada? :') masih berada dalam keadaan masa lalu? :') masih mengingat semua kenangan yang dulu? :') bukankah itu wajar? atau tidak boleh kulakukan? Aku tak mengerti apa keputusan yang kubuat untuk perasaan yang seperti ini! Karena, aku begitu bodoh untuk masalah perasaanku sendiri.
Aku (masih) terdiam, terdiam dan terenyuh dalam kesedihan. Memang tak seharusnya aku bersikap seperti ini dalam diriku sendiri, karena memang tak seharusnya aku mengharapkan seseorang yang telah memutuskan secara tak wajar dan secara jangka waktu 3hari untuk mendapatkan menggantiku. Secara logika, pastinya sewaktu dia masih berstatus ber(pacaran) denganku dia sudah mendekati perempuan itu (pacarnya). Secara halus aku sudah dipermainkan dan dibodohi dalam masalah perasaan. dan itu rasanya begitu sakit dan ingin menangis, aku juga merasa bahwa dalam waktu itu aku telah diduakan. Dia membagi waktunya, dia membagi semua kebiasaanya, dia membagi jam yang seharusnya untukku sepenuhnya, dia juga membagi sayangnya :) dan mengapa aku masih menyayanginya penuh dan semakin penuh setiap hari ? :') Seharusnya dia tau, sebulan lalu sewaktu kita pacaran. Aku begitu membenci hari libur, hari minggu dan hari dimana kalau dia atau aku tak masuk sekolah. Karena, aku tak dapat melihat sekilas wajahnya yang sebagai penguat dalam hidupku. Begitu juga suaranya dan juga aroma tubuhnya yang dulu selalu menempel diseragamku. Dia memiliki aroma tubuh yang khas yang biasanya tercium oleh hidungku. Dia juga seharusnya tau, aku masih menyimpan foto kita berdua sewaktu makan bersama dengan teman2. Apakah dia juga masih menyimpan foto itu? Atau sudah menekan tombol " delete " yang hanya dengan setekan itu membuatku merasa terbuang dengan sia - sia. Mengapa dia tak tau bahwa dia segalanya untukku sih? :(
Setiap hari, aku selalu berharap denganya. Entah sampai kapan aku harus merasakan hal harapan yang faktanya memukul secara keras sehingga aku merasakan tulangku yang sangat keras ini menjadi rapuh! Aku juga sudah tidak tau jalan mana yang harus kutempuh sekarang, apakah aku harus move on? Apakah juga aku harus tetap berharap? Sudah beberapa hari ini, aku menjalani hari ini seperti air mengalir. Aku mencoba tak harus move on yang bakal membuatku semakin susah dan hanya menangis untuk merasakan move on. Aku juga mencoba tak harus berharap terus dengannya, meskipun sudah banyak harapanku dengannya semasa waktu kita pacaran meskipun hanya dalam waktu 28hari. Dan dalam waktu 28hari itu dia sudah menghentikan harapanku dengan dalam waktu 2menit? :) aku menerimannya, karena dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan meskipun kita bertemu dalam waktu yang sudah mendekati 1bulan ini. Tapi kenapa dia pergi sewaktu aku masih belum bisa membiarkan dia pergi? :) karena, aku begitu mengkhawatirkannya sewaktu dia berada diluar sana.
Terkadang juga aku memikirkan, apakah dia baik saja diluar sana? Apakah dia bisa menjaga kesehatannya disana? Apakah juga dia tidak melakukan hal kriminal yang biasanya dilakukan anak muda jaman sekarang? Aku selalu memikirkan hal - hal yang begitu mengkhawatirkannya tapi memang tak seharusnya aku seperti ini karena memang seharusnya bukan aku yang mengkhawatirkannya tetapi pacarnya. Aku seperti ini karena, aku tau bagaimana sifatmu :) aku tau semua tentangmu meskipun dalam waktu 28hari. Mulai dari kamu membenci kakak perempuanmu itu. menyayangi mamamu. Membersihkan rumah. Aku tau setiap aktifitasmu mulai dari pulang sekolah sampai sekolah lagi karena kamu sering menceritakan itu sewaktu kita pacaran dulu. Aku ingin mendengarkan cerita itu lagi muncul dari alunan merdu perkataan bibirmu itu :) kapankah kita bisa saling merasakan tukar cerita seperti itu lagi? Aku harap secepatnya! Karena, aku sangat merindukan hal seperti itu, terutama masa lalu kita berdua, Bangsat :')
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H