Mohon tunggu...
Hayu Pangestu
Hayu Pangestu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

16 SHS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seorang Ibu Rumah Tangga Menjadi Sopir Angkot

23 April 2014   16:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:18 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagi sebagian besar masyarakat perkerjaan sang ibu  tersebut menyimpang karena jarang sekali wanita berprofensi sebagi sopir angkot, tatapi penyimpangannya dikatakan hal positif.

Dikatakan positif karena penyimpanganya itu karena mampu menghasilkan hal positif. seperti mampu menghasilkan uang untuk membantu pereronomian keluargannya. untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan anak - anaknya bisa tetap bersekolah dan sang suami bisa terbantu kan kerena saya istrinya berkerja sebagai sopir angkot.

Meski perkerjaan sopir angkot berat untuk seorang wanita tetapi ibu dian tetap semangat berkerja meski lelah dan cape, tetapi untuk ekonomi keluarganya agar tetap lancar dan tidak kekurangan.

Memang bagi sebagian masyarakat perkerjaan sopir angkot untuk seorang wanita masih jarang kerena sopir angkot termasuk perkerjaan kasar dan berat tak kenal waktu pagi, siang, malam cuaca hujan ataupun panas tetap diterjang demi menghidupi kebutuhan keluarga.

Masyarakat pasti akan mendukung perkerjaan ibu dian sebagai sopir angkot karena itu termasuk perkerjaan yang menyimpang bagi wanita. tetapi untuk kehudupan keluarganya.

Motifasi untuk menjadi sopir angkot karena :

1.  Ibu Dian ingin membantu suaminya dalam menghidupi kehidupan keluarga.

2.  Ibu Dian ingin tetap anak - anaknya sekolah dan mencapai cita - citanya.

3.  Ibu Dian ingin rumah tangganya tetap berjalan lancar .

Alasan bisa dikatakan meyimpang :

1. Sopir angkot adalah perkerjaan seorang peria tetapi ibu dian tetap menjalaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun