Mohon tunggu...
Hayunanda Maulida Swastika
Hayunanda Maulida Swastika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Gizi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Stunting: Upaya Preventif dan Penanggulangan di Indonesia

8 September 2024   04:30 Diperbarui: 8 September 2024   05:03 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


     Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi, mencapai 24,4% pada tahun 2022. Stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan kesehatan jangka panjang mereka.

    Upaya preventif untuk mengatasi stunting harus dimulai dari periode kehamilan. Ibu hamil perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan mengikuti pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil serta pengawasan pertumbuhan janin dapat mengurangi risiko stunting.

     Selain itu, pendidikan gizi untuk keluarga sangat penting. Orang tua harus memahami pentingnya pemberian makanan bergizi dan praktik pola makan yang sehat. Program pemerintah seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan posyandu bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi dan pemantauan kesehatan secara berkala.

     Penanggulangan stunting juga memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Pemerintah harus memastikan distribusi bantuan gizi sampai ke daerah-daerah yang membutuhkan. Lembaga swadaya masyarakat dapat membantu melalui program-program edukasi dan pendampingan.

     Secara keseluruhan, mengatasi stunting memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak. Dengan upaya yang terintegrasi, diharapkan prevalensi stunting di Indonesia dapat menurun secara signifikan.

**Referensi:**
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). *Laporan Status Gizi Indonesia 2022*. [Link](https://www.kemkes.go.id)
2. World Health Organization (WHO). (2021). *Stunting in Children*. [Link](https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/stunting)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun