Mohon tunggu...
Hayul Halimah
Hayul Halimah Mohon Tunggu... -

Berfikir negatif pada seseorang tak selama menjadi hal buruk, karena butuh kewaspadaan dalam diri agar tak kecewa dengan segala macam ucapan dan janji-janji munafik...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya Harapan

16 November 2013   12:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cerita tentangmu tak kan ada habisnya, mengingatmu menjadi suatu rutinitas terindah dalam hidupku, bersamamu adalah harapan terbesarku…

Setelah ku tau ada makna dalam diammu yang tersirat dibalik senyum simpulmu meski belum sempat kau ungkapkan, tapi kau tak dapat menyembunyikannya dariku.

Meski awal ada keraguan bagaimana perasaanmu, kekhawatiran akan kekecewaan menghampiriku, Keraguan yang melanda setiap anganku. Sempat ku bentengi diri ini dengan prasangka buruk tentang mu. Tapi.. setelah malam yang terlewati bersamamu, keraguan telah ku tepis dalam hati. Ku melihat ada cahaya harapan pula di matamu, dalam lirikan nakalmu dan senyuman yang tak tergambarkan itu kau tak mampu menyembunyikan arti itu.

Kamu..

Ku akui kamu lihai menyembunyikan inginmu dalam tulisan, tapi kamu sama sekali tak bisa menyembunyikan perasaanmu jika dihadapanku.

Senyumanmu yang selalu menghiasi fikiranku membuat ku lupa akan siapa diriku, membuatku lupa akan sakit yang pernah singgah dihati, meski dia yang pernah menorehkan luka masih ada di depan mata.

Terima kasih karena kamu aku bisa, bisa bangkit dari keterpurukanku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun