Mohon tunggu...
Hayati Rizki Putri
Hayati Rizki Putri Mohon Tunggu... -

Saya menemukan kedamaian dalam kesibukan. twitter: hayputrii

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menikmatimu dengan Kata dan Nada (2#)

11 Desember 2012   01:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku bertahan loh, untuk tidak berjalan menghampirimu, berdiri di depanmu, menatapmu, jangan memaksaku untuk memandang matamu terlalu lama, aku tak kan mampu. Aku hanya mampu menatap dadamu, bahumu, punggungmu. Iya, iya, aku mengaku mencuri matamu untuk beberapa waktu, tapi tidak ketika kau memandangku balik. Terlalu indah, terlalu sakit juga jika suatu saat kamu memilih yang lain dan aku memiliki memori tentang kamu yang memandangku balik.

Tidak, aku bukan ‘cewek’ seksi yang menjadi tipe mu. Aku adalah gadis desa dengan impian klise, sukses. Caraku juga klise, dengan pendidikan. Pribadiku? Hmmmm... mereka bilang aku terlalu serius, tegas, dan beberapa bilang aku ramah dan kalem. *kecup sayang buat yang bilang itu. Bukan tipemu juga kan? Mereka bilang kamu suka sama yang unyu-unyu. ^^

Jadi, aku mencoba meredam, sedalam yang kumampu perasaan ini, di hadapanmu, dan di hadapan orang-orang yang mengenal kita berdua. Tapi di sini, di forum ini, di duniaku yang penuh dengan orang-orang yang menginspirasiku, aku bercerita pada mereka tentangmu. Tentang aku yang menyukaimu. Dengan bebas. Karena sampai saat ini aku percaya kamu tidak akan pernah membaca tulisan ini, kamu tidak akan membuka situs ini, karena setahuku, kamu bukan peselancar berita, kamu adalah penikmat nada, dan pemainnya. Pemain yang handal.

Oh iya, aku suka sekali penampilanmu malam kemarin, saat kamu mengiringi kami bernyanyi dengan suara sumbang namun semangat tinggi, lagu burung kakak tua yang kamu dan teman kita arasemen dengan nada yang asik, kemudian ketika kamu mengiringi tarian daerah dan modern dengan bass sakti yang kau beri nama dengan gabungan nama gadis yang kamu suka di kelas kita. *kata mereka. Aku tidak menjadi salah satu di antaranya. J

Kamu lagi suka lagu Amazing You, lagu yang juga aku suka. Akhir-akhir ini kamu mendengarkan pesan cinta dari Afgan, hei, naif jika aku tidak berharap lagu itu untukku. Hahha

Tapi playlist mu tadi sore, yang kamu putar nyaris seribu kali, Cuma Kamu, itu buat siapa? Mantanmu? Yang masih kamu cintai? Aku tidak tahu siapa dia, tapi kata mereka dia seksi ya, ya, seperti tipemu.

Aku tidak akan bisa menjadi perempuan tipe mu. Aku mengagumimu dengan diriku yang menyukai rok panjang lebar, sweter lengan panjang, dan kerudung merah muda. Aku tidak akan bisa menjadi ‘cewek seksi’mu. Aku tidak bisa menggombalimu setiap waktu. Aku hanya bisa mengingatkanmu makan, solat, dan mempelajari bahan kuliah kita yang tidak ada habisnya.

Jika kamu adalah pemusik yang handal, yang bisa mengiringi lagu apapun dengan drum di ipad mu, aku adalah perempuan yang menikmatimu melakukan semua itu. sementara ini itu cukup untukku. Jika suatu saat nanti ketakutanku menjadi kenyataan, dan kamu menemukan ‘perempuan’ mu, izinkan aku untuk terluka sejenak, dan esok, aku akan tersenyum lagi, melihatmu sebagai lelaki yang pernah ku kagumi.

Jika satu hari nanti kau menghampiriku dan menjadikan kita adalah satu. Aku akan memperlihatkan tulisan ini padamu. Bahwa aku sudah mengagumimu, dalam setiap diam yang kita ciptakan dalam keheningan kantin di malam ketika hujan menjatuhi tanah-tanah yang basah.

Untukmu A, tuan berjaket merah hati yang laporan mikro nya belum kelar jam 12 tadi. J

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun