Namanya mungkin tidak tenar dan sebesar seperti Soekarno, dan M. Hatta di kalangan masyarakat Indonesia . Namun Kecintaannya terhadap tanah air tak boleh dipandang sebelah mata. Veteran 45 asal jepang ini lahir di hokaido 26 september 1918 dan wafat pada tanggal 24 agustus 2014 silam di batu Batu Jawa Timur, dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Batu.
Ono adalah satu dari sekitar ratusan tentara jepang yang berpihak kepada tanah air, dan dia merupakan tentara jepang terakhir yang membela tanah air, bergabung pada dengan tentara Indonesia sejak Desember 1945, hampir lima bulan setelah pasukan jepang menyerah kepada sekutu. Ono bergabung menjadi Pasukan Gerilya Indonesia (PGI) pada masa perang kemerdekaan, 1945-1949, yang menjadi salah satu Pasukan elite yang dibentuk Republik Indonesia yang dibentuk pada bulan juli 1948. bermarkas di Wlingi, Kabupaten Blitar. PGI Sendiri dipimpin yang juga berasal dari jepang yaitu Tomogero Yoshizumi alias Bung Arif dan wakilnya, Tatsuo Ichiki alias Abdul Rachman.
Pada tahun 1949, PGI Hancur setelah lokasi markas diketahui musuh, dan Abdul Rachman Gugur, kemudian PGI disusun ulang kembali dan berubah nama menjadi Pasukan Untung Surapati dan berpindah markas di pasuruan. Bukti Kebaktian ono kepada tanah air dapat dilihat dari Dia kehilangan lengan kirinya saat mengutak-atik pelontar granat semasa perang kemerdekaan dan beberapa seperti .penghargaan Bintang Veteran dan Bintang Gerilya yang diterimanya langsung dari Presiden Soekarno pada tahun 1958. Menurut catatan yayasan warga persahabatan di Jakarta dulu ada 903 prajurit Jepang yang ikut bergerilya bersama pejuang-pejuang Indonesia. Sebanyak 531 orang (59 persen) tewas dan hilang, 324 orang (36 persen) menjadi warga negara Indonesia, dan sisa 45 orang (5 persen) lagi pulang ke negaranya.
Dan Rachmat ono sendiri lebih memilih untuk menetap di tanah air Indonesia hingga akhir hayatnya, dia menikahi wanita asal batu yang bernama Darkasih, dan telah mempunyai 9 Orang anak dan 4 anak diantaranya telah meninggal, dan kini ia dikaruniai 14 Cucu dan 10 cicit. Rahmat Ono juga memeluk islam setelah kemerdekaan republik Indonesia.
Saya ingat dengan quote Soekarno yang isinya “Perjuangan ku lebih mudah karena mengusir penjajah, Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” dan lihatlah kondisi bangsa saat ini dimana kita dijajah oleh bangsa sendiri, Korupsi Merajalela, Elite Partai saling berebut kekuasaan. Wahai para pejabat malulah kalian Kepada Rahmat Sigeru Ono Sang Samurai Jepang.