Setiap orang kebanyakan menyambut gembira dengan datangnya musim liburan,tak terkecuali anak-anak sekolah /mahasiswa.Segera terbayang betapa bahagianya "menikmati kebebasan sementara" dari rumus-rumus matematik,hafalan tokoh-tokoh sejarah,ujian sekolah,tugas-tugas makalah,prentasi,diskusi, praktikum dan masih banyak lagi bagian dari konsekuensi pelajar/mahasiswa dalam menuntut ilmu.Sebagian ingin menikmati bangun tidur siang,bermalas-malasan dan berkutat di kamar sambil memegang Handphone.Sebagian lagi merencanakan bersama keluarga dan teman mengunjungi beberapa obyek wisata.Ada pula sebagaian lagi yang lebih memilih berlibur sambil belajar.
Siapapun itu, setiap manusia terlepas dari jenjang usia dan jenis kelaminnya, memang membutuhkan waktu libur untuk sejenak beristirahat melupakan aktivitas pokok dan juga segala rutinitas yang selalu dilakukan dalam keseharian.Istirahat ini bukan untuk mematikan ide,gagasan maupun kreativitas.Justeru untuk meningkatkan kualitas diri melalui suplemen psikis yang tepat.Hal ini dibenarkan oleh pendapat Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., mengatakan bahwa liburan sekolah memiliki peranan penting untuk membantu meningkatkan perkembangan pada anak.Otak anak butuh pendinginan,perlu suasana baru.
Ibarat mesin jika tidak digunakan sama sekali akan berkarat dan menjadi rusak.Sebaliknya jika secara terus menerus beroperasi tanpa henti akan memanas dan bisa memicu kebakaran serta kerusakan.Contoh lain, seorang olahragawan untuk meningkatkan kompetensinya dipacu berlatih setiap hari namun tetap ada jeda beristirahat.Pun saat bertanding maka pihak manajemen akan menjadwal turnamen apa saja yang sebaiknya diikutinya atau tidak,tetap selektif memilih untuk hasil yang terbaik.Sebab jika dipaksakan secara membabi buta akan menyebakan pemain kelelahan dan terburuknya tertimpa cedera.
Namun kenyataannya, datangnya liburan sekolah kadang membuat sebagian orangtua justeru merasa galau.Penyebab utamanya adalah adanya rasa kekhawatiran ketidakmampuan dalam mengontrol aktivitas anak saat menikmati masa liburan.Mungkin bagi sebagian orangtua tidak mengalami masalah karena punya banyak waktu mendampingi sang buah hati.Problematika muncul khususnya bagi orangtua yang mana suami dan isteri sama-sama berkarir.Lebih khusus lagi bagi penduduk pendatang,yang jauh dari sanak keluarga,tidak punya pembantu (ART).Tak ada kakek/ nenek,paman/bibi,sepupu yang bisa dipercaya karena memiliki keterikatan batin yang lazimnya akan dengan sukarela membantu.
Tentu tidak mudah bagi orangtua yang sama-sama sibuk untuk mengawasi aktivitas anak.Derasnya arus informasi dan teknologi membawa pergeseran nilai-nilai budaya.Pengaruh gaya hidup serta pergaulan teman dan lingkungan diantara faktor alasannya.Menghindari penggunaan alat komunikasi,komputer,handphone,lap top,tablet, gadget,internet dan lain-lain adalah hal yang kemungkinan besar mustahil.
Pemberitaan media cetak maupun elektronik sering kita jumpai menampilkan banyak kejadian kriminalitas yang menimpa anak.Mulai dari penculikan,pelecehan seksual,perkosaan,pencurian,pembunuhan,narkoba,pergaulan teman yang salah dan lain-lain.Terkadang anak tak sadar akan bahaya mengancam di sekelilingnya.Hati orangtua mana yang tidak was-was,terus kepikiran dan miris dibuatnya.Orangtua butuh solusi dan jawaban atas semua itu.
Kampung Inggris tampaknya bisa menjadi salah satu alternatif mengatasi problem tersebut.Kami salah satu customer yang telah menggunakan layanan program.Dan ini kali kedua kami mengantar anak mengisi waktu liburan semester ganjil paket satu minggu.Pengalaman pertama mengikuti pada saat liburan panjang semester genap tahun 2022.Saat itu mengambil paket 2 minggu saja. Atas kemauan anak sendiri meminta ijin untuk mengisi liburan di kampung Inggris.Berkeinginan meningkatkan kompetensi bahasa Inggrisnya untuk menunjang KBM di sekolah.Dengan suka cita kami mengiyakan meski nun jauh di lubuk hati kami sekeluarga masih ingin berkumpul bersama melepas kerinduan.
Sejujurnya,meski maksud hati ingin menahan dan tidak memberikan ijin.Bukan tanpa sebab,karena volume pertemuan kami sangat terbatas,si sulung kami hanya pulang setiap enam bulan sekali saat liburan karena sekolahnya berasrama.Praktis hanya bisa bertemu sebulan sekali saat jam kunjung sesuai jadwal yang ditentukan.Kebetulan kami berdua sama-sama menjadi pelayan masyarakat dengan jam kerja mulai jam jam 07.30 -- 16.00 WIB.Jarak dari rumah ke tempat kerja sekitar 12 km dan butuh waktu hampir 20 menit dengan catatan tidak ada kemacetan dan tidak pula melakukan aktivitas lain, misalnya isi BBM di SPBU dan lain-lain.Artinya kami sudah harus meninggalkan rumah sejak jam 06.00 WIB karena harus mengantar anak-anak ke sekolah terlebih dahulu.Pulangnya paling cepat jam 16.45 terkadang bisa lebih dan lebih seringnya jam 17.00 karena harus menyelesaikan pekerjaan.Jam 21.00 -- 22.00 sudah beranjak ke tempat tidur,kecuali ada acara sosial kemasyarakatan/keagamaan kadangkala mengharuskan pulang lebih larut.Minimnya kuantitas waktu pertemuan keluarga merupakan resiko yang harus kami jalani.Maka harus pandai-pandai memenej waktu mengkondisikan bagaimana kuantitas minim menjadi quality time.
Setelah saya dan isteri berdiskusi mempertimbangkan plus minusnya,manfaat dan madharatnya,kami mengambil keputusan mengalahkan ego dengan merelakan anak tidak liburan sekolah di rumah.Namun mengijinkannya belajar Bahasa Inggris di Pare.Keputusan terbaik diambil demi kebaikan untuk bekal di masa yang akan datang.Selain mendapat tambahan ilmu, manfaat lainnya adalah membantu proses pematangan kepribadian,kemandirian,tanggungjawab,mendapat pengalaman-pengalaman baru, suasana baru, bersosialisasi dengan teman baru serta berdaptasi dengan lingkungan baru.
Kampung Inggris merupakan julukan popular untuk Kota Pare.Terletak di sebelah timur termasuk wilayah Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur.Sebutan Kampung Inggris disematkan karena menjadi sentral kegiatan kursus bahasa Inggris.Sejumlah lembaga kursus bak jamur di musim hujan.Saat musim liburan semester satu dan dua, kota kecamatan ini selalu ramai dibanjiri para pengunjung khususnya anak-anak usia sekolah mulai dari jenjang SD,SMP dan SMA bahkan mahasiswa dari berbagai daerah.Begitu populernya hingga peserta kursus berdatangan dari hampir seluruh pelosok nusantara.Sejauh ini yang saya tahu ada yang dari Sumatera,Kalimantan Selatan,Yogyakarta, Jakarta,NTB dan masih banyak lagi.
Setiap lembaga menawarkan banyak layanan kursus dengan berbagai pilihan program dan fasilitas.Diantara program yang dirancang meliputi kelas KBM,Exam, sertifikat,asrama,catering,laundry lengkap disediakan.Pembelajaran dikemas secara menyenangkan,tidak terlalu formal,dengan jam pelajaran yang tidak terlalu padat.Pada sore dan malam hari anak-anak bisa jalan-jalan menikmati suasana Pare sambil mencicipi aneka makanan.Wisata kuliner bisa didapati di sepanjang jalan maupun gang kampung Inggris.Harga yang merakyat sangat terjangkau dan cocok buat budget remaja.