"Kamu jadi anak gapernah berfikir ya ! Bagaimana susahnya orang tua cari uang, bisanya cuman nyusahin,ngerepotin orang tua. Nanti kalo Aby meninggal, gak bisa hidup kamu ! Aby kecewa sama kamu !."
Sekiranya kata-kata itulah yang keluar dari mulut ayahku beberapa Minggu lalu kepadaku.
Aby, sebuah panggilan dariku untuk seorang yang berhati mulia, berjiwa ksatria, yang berarti bagi hidupku, yang telah membesarkanku dari kecil hingga saat ini, yang membanting tulang demi memenuhi segala kebutuhanku, yang mempunyai harapan besar untukku suatu saat nanti agar bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi Bangsa dan Agama, yang selalu memberikan senyumnya saat melihatku walaupun fikirannya sedang fokus tentang bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluargaku.
Aku hanya tinggal bersama Aby ku. Panggilan Umy yang seharusnya aku panggil untuk seorang Perempuan Mulia yang telah mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkanku tidak pernah terdengar di rumahku. Ya, Ibuku yang ku panggil dengan panggilan Umy telah pergi meninggalkan aku semenjak umurku 2 tahun.
Sampai suatu saat aku berbuat kesalahan yang memang telah berkali-kali aku lakukan. Yang pada puncaknya membuat ayahku sangat marah dan kecewa padaku, tidak biasanya Aby ku marah seperti saat ini, mungkin karena memang saat ini ayahku sedang pusing memikirkan masalah-masalah yang tak ujung terselesaikan.
Aku ingin membuat secarik surat untuk Abi, yang aku harap Abi bisa baca suatu saat nanti.
Secarik surat untuk Aby
Bi, kalo Abi baca surat ini, aku pengen Abi tau kalo aku bangga punya ayah kayak Abi. Bi, Aku emang anak yang nakal, yang selalu buat Abi susah, yang gapernah buat Abi bangga, yang selalu buat Abi kecewa, tapi disamping itu semua aku selalu berjuang untuk bisa jadi orang yang bermanfaat bagi Bangsa dan Agama untuk bisa bikin Abi bangga. Maafin aku kalo selama ini belum bisa buat Abi bangga. Tapi saat nanti aku jadi orang sukses aku akan katakan pada dunia kalo aku bukan siapa-siapa tanpa Abi
Terima kasih bi,☺️
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H