Mohon tunggu...
Humaniora

Memutus Rantai Kemiskinan demi Keluarga Sejahtera

10 Februari 2019   23:22 Diperbarui: 11 Februari 2019   19:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia Negri Sejahtera

Indonesia, 

Bumi pertiwiku yang elok
Bagai pelangi mendekorasi
Laut dan Bimasakti
Keragaman satwanya
Dari harimau sumatera
Hingga si cantik cendrawasih.

Dengan ribuan bahkan jutaan Sumber daya alamnya yang melimpah, bahkan 350 tahun dijajah hanya untuk kekayaan alamnya.

Dengan Ideologi Pancasila yang dibanggakan, dan Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang dapat membuat satu Persatuan diantara keberagaman Agama, Suku dan Budaya menjadi satu Kesatuan yang utuh yaitu Republik Indonesia

Ya, Negara maju, dan Sejahtera itulah kata yang tepat seharusnya untuk menggambarkan Negri kita Indonesia

Tapi nyatanya Indonesia masih jauh dari kata Maju dan Sejahtera.

Jangankan untuk Kategori Negara yang Maju dan Sejahtera, untuk lingkup kategori yang lebih kecil saja seperti keluarga misalnya.Indonesia belum bisa memenuhi kategori itu, karena realitasnya sekarang masih sangat banyak keluarga yang hidup dalam rantai kemiskinan

Mungkin dengan adanya "Program Keluarga Harapan" bisa membantu memutus rantai kemiskinan keluarga Indonesia agar mereka dapat hidup sehat, sejahtera, dan berpendidikan untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara yang Maju dan Sejahtera. Karena Negara yang Maju tidak bisa diwujudkan jika rakyatnya saja masih hidup dalam rantai kemiskinan.

Pendapat saya, saya sangat setuju dengan adanya program ini karena mungkin bisa membantu 70% untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia untuk keluarga yang sejahtera.

30% nya.?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun