Mohon tunggu...
Muhammad Haykal Andera
Muhammad Haykal Andera Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Saya adalah Mahasiswa IPB University jurusan Komunikasi Digital dan Media yang memiliki ketertarikan pada bidang jurnalistik dan digital, menyukai hobi dalam menulis, membaca buku, dan menonton film serta berbagai hal lainnya yang menambah wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pramusim Selalu Menjadi Momok Bagi Real Madrid

4 Agustus 2024   11:06 Diperbarui: 4 Agustus 2024   11:09 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Real Madrid baru saja dikalahkan oleh rival utamanya yakni Barcelona dengan skor 1-2 di pertandingan pramusim yang diadakan di MetLife  Stadium, New Jersey, Amerika Serikat. Cuaca buruk yang sedang berlangsung disana juga sempat menghentikan pertandingan selama beberapa saat, sebelum akhirnya dilanjutkan setelah badai petir yang melanda New Jersey, Amerika Serikat mereda.

Kedua tim memang tidak mengerahkan squad terbaiknya, namun laga el clasico selalu saja bergengsi dan pastinya kedua tim akan melakukan segalanya untuk menang, seharusnya memang seperti itu, tetapi laga pramusim selalu saja menjadi momok yang menakutkan bagi Real Madrid, bagaimana tidak? sebelum laga ini berlangsung saja Real madrid baru saja dikalahkan oleh Ac Milan dengan skor 1-0, pastinya ini menambah rekor buruk Real Madrid di laga pramusim.

Uniknya musim lalu ketika Real Madrid melawan Barcelona di laga pramusim, Real Madrid juga mengalami kekalahan pada laga tersebut, namun ketika liga spanyol berlangsung Real Madrid selalu memenangkan pertandingan melawan Barcelona. Apakah ini taktik atau strategi yang dilakukan Real Madrid untuk menutupi performanya di liga?

Laga pramusim memang bukanlah tolak ukur untuk menilai performa suatu klub untuk musim baru, tapi laga pramusim bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk membuktikan bahwa diri mereka layak untuk bermain di tim utama, sekaligus menjadi ajang pelatih untuk mengotak-ngatik pemainnya sebelum memulai musim baru. Inilah yang dilakukan Real Madrid, dimana mereka memang tidak memenangkan pertandingan tetapi menurunkan pemain muda untuk memberikan mereka kesempatan adalah tujuan utamanya.

Pemain seperti Endrick, Nico Paz, dan Mario Martin diberikan kesempatan oleh Ancelotti untuk memberikan mereka kepercayaan diri yang lebih walaupun secara performa mereka belum bisa memberikan yang terbaik.

Intinya Real Madrid akan selalu menjadi Real Madrid, klub besar yang akan ditakuti siapapun, meskipun nantinya  mereka kalah pada semua laga pramusim, terlebih lagi mereka belum mengerahkan skuad terbaiknya dimana Kylian Mbappe ada disana. Laga pembuktian justru pada pertandingan Final UEFA Super Cup pada tanggal 15 Agustus 2024  yang mempertemukan Real Madrid sebagai Juara Liga Champions dan Atlanta sebagai Juara Liga Eropa, bisakah Real Madrid memenangkan pertandingan dan menjadi juara dengan skuad utama mereka? Hanya mereka yang bisa menjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun