Secara bahasa, tazkiyatun nafs terdiri dari dua kata, yaitu tazkiyah dan al-nafs. Tazkiyah berasal kata zakk, yang berarti penyucian, pembersihan. Sedangkan pengertian al-nafs adalah jiwa, yaitu jiwa yang bersifat latf (lembut), rhn (immateril, abstrak) dan rabbni.Â
Tazkiyah memiliki makna tersendiri yaitu menyucikan, menyucikan diri seseorang dari perbuatan-perbuatan yang tidak mencerminkan budi pekerti yang mulia dan menyucikan hati seseorang dari hal-hal yang dapat menimbulkan kerasnya hati yang ditimbulkan oleh berbagai macam kemaksiatan yang telah dikerjakan.
Tazkiyatun Nafs ini masih memiliki keterkaitan dengan pembahasan yang selanjutnya, yaitu Maqamat dan Ahwal yang mana pada tahap ini seorang sufi istiqomah melaksanakan kewajiban agama, senantiasa dzikrullah dan senantiasa tazkiyatun nafs mensucikan jiwanya. Namun, pada tazkiyatun nafs hanya harus dilalui oleh para sufi tidak untuk umum kaum muslim.
Berikut adalah ayat dan dalil yang menunjukkan tazkiyatun nafs.Â
"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu, dan menyucikan(diri)mu, dan mengajarkan kepadamu Al kitab (Al Qur-an) dan Al Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui." (Qs Al Baqarah: 151)
Adapun langkah-langkah tazkiyatun nafs dengan menyadari tiga kondisi nafs. Tahap pertama memfokuskan hati dan pikiran hanya kepada Allah SWT. Kuncinya adalah dzikir, baik secara lisan, maupun batin dan perbuatan. Tahap kedua dapat diartikan sebagai perwujudan sifat-sifat Allah SWT. yanh mulia dalam aktivitas seorang muslim. Tahap ketiga adalah membiasakan akhlak-akhlak baik ke dalam kehidupan sehari-hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI