Mohon tunggu...
Tuwi Haydie
Tuwi Haydie Mohon Tunggu... -

Amatir yang terus belajar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

HTI "Clear & Present Danger" dan Revolusioner Ahok yang "Clean & Anti Corrup

10 Mei 2017   01:30 Diperbarui: 10 Mei 2017   01:43 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI sudah di lakukan oleh Pemerintah dan semua aplikasi kepentingan Nasional menjadi azas dasar pembubaran organisasi tersebut. semua pihak menilai kehadiran HTI menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat. demikian argumentasi dari Pemerintah yang di saring dari pelbagai sumber saran dan masukan (termasuk dari masyarakat).

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan (BG) mengatakan :

prinsip "Clear & Present Danger" (situasi yang jelas akan suatu hal berbahaya dan bersifat memaksa) dapat diterapkan, sehingga Negara dapat membubarkan HTI demi menjaga keutuhan bangsa dan NKRI," Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan.

Apa yang di katakan Jenderal BG menjadi sangat penting, karena korelasi HTI juga akan berimbas kepada situasi secara nasional karena "bersifat bahaya dan memaksa." Negara harus melakukan tindakan, begitu kira-kira implementasi dari kepala BIN Jenderal BG,Menkopolhukam dan Kapolri. siapa yang akan menjamin keamanan Negara jika HTI tidak di bubarkan, namun hadir pertanyaan yang menarik, siapa yang akan merasa aman jika HTI di bubarkan.

“Pak Wiranto ini kan agamanya Islam, kemudian bersumpah dengan Al-Qur’an, saat Al-Qur’an dinista, seharusnya marah, dan menghukum pelakunya, dan dalam hukum Islam itu, apabila membela, mendukung penista agama itu sama saja dengan mereka para penista,” ketua DPP HTI Rokhmat S Labib.

Kini baik HTI maupun Ahok sama-sama mendapat pelajaran, begitu menurut beberapa kalangan, sudah puaskah (kalangan) mereka semua? mungkin saja belum, karena masih banyak sekali ormas-ormas yang layak di bubarkan. dan mungkin saja diantaranya ada Front Pembela Islam (FPI).

Jika HTI Adalah Clear and present danger, bagaimana dengan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang clean and anti corruption? HTI adalah organisasi Islam yang "katanya." Membahayakan Negara sedangkan Ahok adalah orang yang membangun Jakarta dengan revolusinya yang "katanya" bersih dan anti korupsi, jika HTI sudah di bubarkan, Ahok malah mendapat vonis 2 tahun penjara (walaupun belum inkrah). menjadi menarik karena Ahok konsisten memberantas korupsi, apakah ada korelasinya antara HTI dan Ahok? Jawaban itu bisa iya dan bisa tidak, iya karena HTI terus ikut mendemo Ahok dan menjadi tidak ada korelasinya karena banyaknya perbedaan. tapi di balik semua itu ada satu hal yang sama sama harus di perhatikan, HTI organisasi berbahaya dan Ahok adalah pendekar anti korupsi yang membahayakan para koruptor.

Ketika pembelaan untuk Ahok menjadi ramai, bagaimana posisi HTI yang sudah di bubarkan,? Apakah masih akan terus mendemo Ahok atau akan berbalik mendukung aparatur keamanan (lembaga peradilan) yang memvonis Ahok. kita tunggu saja episode selanjutnya sambil nyeruput kopi pait ini. yang pasti Pendekar korupsi itu (Ahok) sudah di nyatakan bersalah atas ucapanya terkait Al-Maidah 51.

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun